Eko Maryadi, salah seorang penumpang mengatakan, pesawat dengan nomor penerbangan XG010 tujuan Medan, Banda Aceh, itu semetinya berangkat pukul 09.05 dan tiba di tujuan pukul 11.20. “Penumpang menggebrak-gebrak meja manajemen Sriwijaya,” kata Eko, saat dihubungi Tempo, melalui telepon selulernya.
Satu jam pertama dari keterlambatan, manajemen Sriwijya Air menyampaikan bahwa pesawat delay karena terlambat lepas landas dari Pontianak, Kalimantan Barat, akibat cuaca buruk. Para penumpang kemudian di beri makan sebagai konpensasi.
Pada satu jam berikutnya, manajemen Sriwijaya lewat pegeras suara kembali mengumumkan penerbangan ditunda. Para penumpang, kata Eko, mulai resah.
Setelah 2,5 jam belum ada kepastian penerbangan, ratusan penumpang pun mengerubuti kantor Sriwijaya Air.
Sebagian di antara mereka, kata Eko, terlihat emosional. Ada yang menggebrak meja, dan melontarkan kalimat-kalimat kasar. Para penumpang tersebut menuntut biaya pembelian tiket pesawat dikembalikan lima kali lipat. “Atau diganti dengan tiket pesawat Garuda,” katanya.
Manajemen Sriwijaya Air tidak lagi bisa meredam amarah penumpang. Menejemen pun akhirnya menyediakan pesawat dari rute lain untuk mengangkut mereka ke Medan. Sekitar pukul 12.00 siang ini, penumpang baru dipersilakan masuk ke dalam pesawat.
HAMLUDDIN