TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Letnan Jenderal Marinir Nono Sampono mengatakan badan tersebut akan membeli helikopter tipe sedang sebanyak 4 buah dalam waktu dekat. Basarnas juga mendapat hibah 8 helikopter tipe M-17 dari Bulgaria, untuk menunjang tugasnya dalam penyelamatan, pelayanan dan penerbangan saat bencana alam. "Ini sedang dalam proses (pembelian) semoga lancar," kata Nono usai bertemu dengan Wakil Presiden Boediono di Kantor Wakil Presiden, Senin 14 Februari 2011.
Namun Basarnas belum memutuskan kepada pihak mana 4 buah helikopter itu akan dibeli. Pihaknya masih melakukan pengkajian tipe helikopter yang akan dibeli dengan mempertimbangkan jenis, spesifikasi dan proses perawatannya.
"Untuk itu, kita saat ini mempersiapkan segala sesuatunya termasuk maintenance (pemeliharaan) helikopternya," ujarnya. Pembelian itu juga akan mempertimbangkan onderdil buatan industri dalam negeri.
Menurut dia, dengan lokasi perairan Indonesia yang sangat luas dan posisi Indonesia yang rawan bencana, membutuhkan peralatan dan perlengkapan yang memadai. Namun, saat ini peralatan yang dimiliki Basarnas masih kurang.
Dia mencontohkan kapal yang dimiliki Basarnas. Badan ini membutuhkan kapal dengan panjang 60 meter, sementara yang dimiliki hanya jenis 36 meter yang tidak cukup untuk menampung helikopter. "Itu pun hanya dari fiber, ketika kena ombak tidak bisa menghadapi terjangan ombak," katanya.
Nono, yang baru sekitar dua bulan menjabat Kepala Basarnas ini mengatakan akan membenahi badan, terutama dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia. Mengingat saat ini Indonesia juga telah menjadi anggota International SAR Advisory Group (INSARAG) di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Badan SAR juga menugasi empat anak buahnya untuk mengikuti konfrensi soal keselamatan di Swiss. Dan pada Juli 2011 nanti, Nono ancang-ancang akan mengundang 24 negara Asia Pasifik untuk melakukan pertemuan dengan negara yang tergabung dalam INSARAG.
Nono juga akan menyiapkan pusat pelatihan terpadu. Saat ini, pihaknya sedang mencari tempat yang tepat. Dia mengaku telah mengincar lokasi sebagai pusat pelatihan di Bojonegara, Banten. Dia juga akan melakukan evaluasi jumlah dan lokasi kantor Badan SAR Nasional di sejumlah daerah untuk mempertimbangkan efektifitasnya.
Wakil Presiden Boediono, kata Nono, mendukung langkah pembenahan secara internal di tubuh Badan SAR. Apalagi, tuntutan kepada Basarnas dalam menghadapi tantangan ke depan yang makin meningkat.
EKO ARI WIBOWO