TEMPO Interaktif, Sydney - Australia kehilangan minat dalam mengatasi memburuknya kehidupan kelompok etnis Aborigin. Malah semakin banyak warga Australia yang menyalahkan warga Aborigin atas tingginya angka penderita sakit, penghuni penjara, penganggur, pemabuk, dan berbagai penyalahgunaan.
Temuan di atas merupakan hasil survei The Australian Reconciliation Barometer, yang kemarin dirilis media. Sebagian besar dari 1.220 responden non-Aborigin yang disurvei mengatakan rendahnya tanggung jawab pribadi orang-orang Aborigin menjadi penyebab berbagai persoalan di suku asli Benua Australia itu, sehingga kebanyakan dari kelompok itu termarginalkan.
Sebaliknya, sebagian besar dari 704 orang Aborigin yang disurvei mengatakan mereka kehilangan rasa hormat, mengalami kondisi hidup yang tidak layak, serta kesulitan mengakses kesehatan dan pendidikan. Mereka menilai pemerintah gagal, dan terjadi diskriminasi yang dimainkan di semua peran, yang membuat keadaan buruk.
Perdana Menteri Australia Julia Gillard pekan lalu mendesak warga Aborigin mengambil tanggung jawab lebih besar terhadap nasib mereka. Dia mengingatkan, ukuran pemerintah tidak cukup untuk mengangkat standar hidup warga Aborigin. Saat ini jumlah penduduk Aborigin sekitar 470 ribu orang atau kurang dari 2 persen dari populasi warga Australia.
SYDNEY MORNING HERALD | AFP | MARIA RITA