TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo menyatakan inflasi Februari banyak disumbang oleh tiga komponen. Yakni minyak goreng, tahu-tempe, dan ikan laut segar.
Kepada wartawan hari ini (17/2), di gedung DPR ia menjelaskan minyak goreng yang dimaksud adalah minyak goreng kemasan pabrikan. "Inflasinya sekitar 4 persen," ujarnya. Bobot inflasi minyak goreng pada 2011 mencapai 1,27 persen.
Kemudian, inflasi dari tahu-tempe. Kedua lauk-pauk ini naik 1-2 persen karena berbahan dasar kedelai yang sedang tinggi harganya. Bobot tempe pada 2011 mencapai 0,51 persen dan tahu mentah 0,45 persen.
Selanjutnya, ikan laut segar. "Sebenarnya yang paling tinggi naiknya ikan bandeng. Karena saudara kita merayakan Cap Gomeh kemarin, ikan bandeng nilainya jadi tinggi," tutur Sasmita. Total sumbangannya bisa mencapai 5 persen.
Namun, meski tiga komoditas ini naik, inflasi masih di bawah 0,5 persen bulan ini karena harga beras terus turun. Berdasar data BPS, harga beras pekan ketiga Februari terus turun hingga 0,85 persen.
Dari Rp 9.161 per kilogram menjadi Rp 9.089 per kkilogram. Apabila penurunan terus berlangsung, maka andil perubahan harga beras pada inflasi Februari bisa minus 0,0378 persen. Deflasi ini yang membuat inflasi Februari tetap di bawah 0,5 persen.
FEBRIANA FIRDAUS