TEMPO Interaktif, Kediri - Tiga warga Kabupaten Kediri meninggal dunia dalam dua hari terakhir. Mereka terenggut virus HIV/AIDS setelah terlambat mendapat pertolongan medis.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Adi Laksono mengatakan dua dari tiga korban meninggal tersebut adalah ibu rumah tangga. Diduga kuat mereka terinfeksi virus mematikan itu dari suaminya. "Satu korban meninggal dunia pagi tadi," kata Adi Laksono kepada Tempo, Kamis (17/2).
Menurut laporan yang diterima Adi Laksono dari petugas kesehatan lapangan, dua korban meninggal adalah pasangan suami-istri. Si ibu yang sudah berusia di atas 50 tahun meninggal terlebih dulu pada hari Rabu (16/2), sedangkan suaminya menyusul pagi tadi dan langsung dikebumikan.
Sementara satu korban lainnya yang juga meninggal pada hari Rabu masih berusia 27 tahun. Perempuan ini diketahui telah berumah tangga dan pernah bekerja di Jakarta. Namun baru beberapa saat tinggal di Kediri, dia meninggal dunia.
Ironisnya, sang suami melarikan diri begitu mengetahui istrinya mengidap virus HIV/AIDS. "Sang suami ini juga dimungkinkan menulari orang lain," kata Adi Laksono.
Kedua perempuan tersebut, menurut Adi Laksono, juga mengidap penyakit TBC akut. Petugas kesehatan tak bisa memberikan pengobatan Antiretroviral (ARV) sebelum menyembuhkan terlebih dulu TBC-nya. Akibatnya nyawa mereka tak tertolong akibat lambatnya mendapat penanganan.
Adi Laksono mengatakan keterlambatan pengobatan ini akibat sikap penderita yang tak kooperatif. Mereka merasa sudah pasrah pada keadaan dan malas berobat. Bahkan satu penderita yang masih muda mengaku enggan ke rumah sakit karena tak punya sepeda motor. "Kami pernah mengangkut dengan mobil Puskesmas Keliling. Tapi kan tak bisa setiap hari," jelas Adi.
Rendahnya semangat hidup para penderita inilah yang membuat angka kesembuhan mereka rendah. Apalagi masyarakat masih malu untuk memeriksakan diri karena menganggap penyakit yang diderita sebagai aib.
Sejak dilakukan pendataan mulai tahun 1996 silam, saat ini jumlah korban meninggal akibat HIV/AIDS di Kabupaten Kediri sebanyak 224 orang.
Dinas Kesehatan mengimbau kepada masyarakat untuk saling mengawasi keadaan sekitar terhadap kemungkinan keberadaan penderita HIV/AIDS. Setiap penderita diare dan batuk berkepanjangan juga diwaspadai mengidap virus tersebut.
HARI TRI WASONO