Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keraton Periksa Koleksi Radya Pustaka

image-gnews
Museum Radya Pustaka. Tempo/ Andry Prasetyo
Museum Radya Pustaka. Tempo/ Andry Prasetyo
Iklan
TEMPO Interaktif, Surakarta - Perwakilan Keraton Kasunanan Surakarta hari ini memeriksa koleksi Museum Radya Pustaka, terutama wayang. Pemeriksaan dilakukan oleh tim peneliti yang dibentuk Keraton Kasunanan.

Ketua tim peneliti Kanjeng Raden Mas Haryo Satryo Hadinagoro mengatakan kedatangan tim untuk mengecek kebenaran kabar bahwa ada koleksi wayang peninggalan Paku Buwono X yang diduga palsu.

Dari hasil pengamatan, dia menyatakan memang ada beberapa wayang yang terlihat baru. “Sebenarnya wayang palsu itu tidak ada. Yang ada, wayang yang masih baru dan tidak sesuai koleksi,” ujarnya usai memeriksa, Jumat (18/2).

Misalnya untuk 8 tokoh wayang putri dalam cerita Mahabharata, yang dikatakannya bukan wayang koleksi Paku Buwono X. Wayang-wayang tersebut seperti tokoh Dewi Kunthi, Larasati, Sinta, Srikandi, Sembodro, dan Dewi Banowati. Hal itu diketahui dari pewarnaan dan tatahan yang tidak mencerminkan koleksi Paku Buwono X. Warnanya agak buram, yang diduga menggunakan brom, bukan emas.

Satryo menegaskan tidak akan menarik kembali koleksi Paku Buwono X yang masih tersisa. Semuanya tetap berada di Radya Pustaka. Sebab tujuan pendirian Radya Pustaka pada masa Paku Buwono X memang dimaksudkan agar masyarakat dapat secara bebas melihat koleksi Keraton. “Kalau di Keraton, tentu tidak sebebas di Radya Pustaka,” ujarnya.

Hanya saja dia meminta pengelolaannya bisa lebih baik lagi. Misalnya dengan membuat semacam papan informasi tentang sebuah koleksi. Papan tersebut berisi asal usul benda, kegunaannya apa, dan nilai yang terkandung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Radya Pustaka didirikan 28 Oktober 1890 yang semula berlokasi di Ndalem Kepatihan. Kemudian sejak 1 Januari 1913 dipindahkan ke lokasi sekarang di kompleks Sriwedari.

Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Surakarta Purnomo Subagyo mempersilakan Keraton untuk ikut memeriksa keaslian wayang Radya Pustaka. Menurut dia, semakin banyak pihak yang memeriksa, akan semakin baik. “Akan semakin ketahuan, mana koleksi yang asli, mana yang palsu,” ujarnya.

Terkait pengelolaan, dia menyatakan percaya sepenuhnya kepada Komite Museum yang ditunjuk sejak November 2008. Menurut dia, selama dipegang Komite tidak pernah terjadi kasus pencurian ataupun pemalsuan koleksi museum.

UKKY PRIMARTANTYO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

16 hari lalu

Logo perguruan pencak silat Merpati Putih. wikipedia
Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.


Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

38 hari lalu

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.


Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.


Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah


3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.


Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Sejumlah warga melintas di depan  Keraton Surakarta. Foto diambil beberapa waktu lalu. Foto: TEMPO | SEPTHIA RYANTHIE.
Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.


UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

Sumbu Filosofi Yogyakarta. Foto:  kebudayaan.kemdikbud.go.id.
UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.


Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Patung dua harimau dan meriam di depan bangunan Jinem Pangrawit  Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, (4/1). TEMPO/Rully Kesuma
Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.


Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Keraton Solo. ANTARA/Aris Wasita
Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022


Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Pedagang batik di Pasar Beringharjo, Yogyakarta bersyukur kunjungan wisatawan mulai pulih dan menggerakkan roda perekonomian mereka. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.