“Jangan karena mereka tidak bisa mendaftar online, lantas tidak ada usaha,” ujar Arief Rachman kepada Tempo, Sabtu (19/2).
Menurutnya, kreatifitas tersebut dapat berbentuk kerjasama dengan pihak IT untuk menyediakan internet di daerah-daerah yang masih belum terjangkau internet. Selain itu, agar dalam satu daerah terdapat satu pusat online, sehingga dapat memudahkan calon mahasiswa di daerah untuk mendaftar secara online. “Tidak boleh menutup kesempatan anak untuk menuju jenjang lebih tinggi (kuliah),” kata dia.
Arief mengatakan sistem pendaftaran SNMPTN secara online dilakukan bertahap. “Jadi saya pikir memang negara kita ini harus secara bertahap menuju negara berteknologi maju,” katanya.
Lebih lanjut, dirinya menilai dalam sistem pendaftaran SNMPTN secara online membutuhkan dua aspek penunjang, yaitu, peran kepala dinas pendidikan di setiap daerah, dan kecermatan serta ketelitian dalam menjalankan sistem online. “Yang penting tidak merugikan peserta didik karena sistem,” ujarnya.
Dirinya menyebut dibutuhkan kerjasama dari seluruh pihak terkait, dalam hal ini pemerintah, sekolah, dan perguruan tinggi negeri agar sistem pendaftaran dapat berjalan dengan baik.
IRVAN WIRADINATA