TEMPO Interaktif, Jakarta - Pendaftaran ujian SNMPTN melalui sistem online perlu dikaji ulang. Menurut bekas Rektor Universitas Diponegoro Semarang, Eko Budihardjo, kebijakan penerapan pendaftaran ujian SNMPTN secara online dinilai masih timpang.
Eko mengatakan ada kesenjangan yang jauh dalam hal infrastruktur antara Pulau Jawa dan luar Jawa. “Jangankan di luar Jawa, di kota-kota besar saja masih sulit melaksanakannya,” kata Eko saat di hubungi Minggu (20/2). Sehingga, kata Eko, penerapan pendaftaran secara online harus melihat kondisi infrastruktur di daerah.
Eko, yang pernah menjabat Rektor Universitas Diponegoro periode 1998-2006, menambahkan pemerintah seharusnya memberikan dua opsi kepada masyarakat. Yaitu, dengan tetap melakukan pendaftaran secara online dan pendaftaran secara manual, seperti yang saat ini sudah berjalan. “Yang konvensional juga harus di fasilitasi,” ujar Eko.
Eko menilai sebelum menerapkan sistem online, para guru harus dibekali pengetahuan terlebih dahulu mengenai perkembangan teknologi mutakhir. “Harus diawali dari guru dulu,” kata Eko.
Aditya Budiman