TEMPO Interaktif, Bogor - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendesak permasalahan transportasi di DKI Jakarta sudah teratasi sebelum 2020. "Perbaikan signifikan dirasakan sebelum 2014. Tidak berarti Pak Fauzi Bowo harus tunggu sampai 2020, paling tidak masyarakat Jakarta bisa rasakan transportasi lebih baik," kata dia dalam pidato penutupan rapat koordinasi dengan menteri-menteri dan seluruh kepala daerah di Istana Bogor kemarin.
Kemacetan Jakarta, menurut Presiden, tak mungkin diatasi oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sendirian. Dia berharap pemerintah provinsi, pemerintah pusat, dan semua pihak terkait bersatu untuk mengatasi masalah ini. "Kalau tidak yang tinggal di Jakarta, keluar dari garasi nanti masuk ke jalan sudah macet. Jadi betul-betul mulai sekarang mari kita cegah itu terjadi."
Menanggapi pernyataan kecewa presiden, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengakui memang ada proyek transportasi yang lambat, tapi itu akibat komitmen di masa sebelum ia menjabat. Semisal, monorel yang terkendala karena swasta menyatakan tak sanggup memenuhi kewajiban. Adapun MRT alias mass rapid transportation diklaimnya berjalan sesuai dengan jadwal.
Fauzi bahkan mengklaim semua proyek di masa jabatannya berjalan lancar. "Belum ada proyek yang saya rintis apalagi saya tanda tangani MOU (nota kesepahaman)-nya yang berhenti di tengah jalan," ujarnya dalam jumpa pers di Istana Bogor.
Menanggapi pernyataan Partai Demokrat, yang tak akan mengusung dirinya untuk pemilihan gubernur Ibu Kota periode berikutnya, Fauzi tak risau. "Yang milih bukan partai, tapi warga yang punya hak pilih," ujarnya.
Sebelumnya Sekretaris DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Irfan Gani mengatakan bahwa Fauzi tak memiliki gebrakan apa pun dalam menyelesaikan masalah Jakarta. Karena itu, Partai Demokrat akan mengusung calon baru, yaitu Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta di pemilihan tahun depan. “Pencalonan Nachrowi telah dipastikan di Musyawarah Daerah dan rencananya dikukuhkan dalam Rapat Kerja Daerah pada pertengahan Maret nanti,” kata dia, Senin lalu.
Hal senada dikatakan Ketua Divisi Program Rakyat DPD Demokrat DKI Jakarta Habib Ahmad Husein Alaydrus, yang menilai Foke telah gagal dalam memimpin Jakarta menuju perubahan. Menurut Habib, kritik Presiden terhadap Foke, Senin lalu, adalah realitas yang sebenarnya. Sebab, tidak ada yang bisa dibanggakan melihat kinerja yang ditunjukkan Foke. "Infrastruktur dan rancangan RTRW amburadul," tuturnya.
Habib menambahkan, Foke tidak didukung akar rumput partai di Jakarta. Lagi pula, "Sang Ahli" adalah orang baru di partai berlambang bintang biru itu. "Dia baru masuk sebagai anggota. Seharusnya memberi hasil nyata lewat kerjanya. Tapi ini tidak ada," ucap anggota Komisi C DPRD DKI tersebut.
MUNAWWAROH | BUNGA MANGGIASIH | HERU TRIYONO| RENNY FITRIA SARI| NUR HARYANTO