Menurut Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Sirajuddin Saini, dua kapal yang akan dioperasikan ini masih dalam persiapan. “Paling cepat Kamis (24/2) sore ini satu kapal akan segera datang di Merak, dan segera melayani penyeberangan,” kata Sirojuddin Kamis (24/2).
Sirojuddin mengatakan, setelah dua kapal itu beroperasi maka antrean truk yang saat ini masih terus terjadi akan segera bisa terurai. “Kapal akan segera terurai,” kata dia. Menurut dia, pihaknya akan mengoptimalkan kapal yang beroperasi menjadi 18 kapal dengan jumlah trip sebanyak 64 trip per hari yang mengangkut sebanyak 20.000 penumpang dan 4.000 unit kendaraan berbagai jenis.
PT Indonesia Ferry juga akan mengoptimalkan port time menjadi 75 menit. Namun tidak menurunkan kualitas proses pendataan penumpang dan kendaraan yang akan menaiki kapal. PT Indonesia Ferry juga melakukan perubahan pola pengoperasian kapal, yang biasanya di dermaga 1, 2 dan 3 masing-masing 6 kapal, saat ini menjadi 5 kapal per dermaga. Untuk dermaga 4 dan 5 saat ini telah dioptimalkan menjadi 4 dan lima kapal.
Menurut dia, kemacetan ini terjadi karena berbagai faktor yaitu kondisi teknis kapal yang saat ini sedang melakukan docking sehingga tidak mampu memenuhi jadwal dan target trip. Selain itu, realisasi ketetapan keberangkatan kapal sering kali tidak sesuai dengan jadwal keberangkatan kapal dan juga faktor infrastruktur dermaga. Kondisi dermaga 4 di Bakauheni tidak sesuai dengan ukuran kapal dan juga belum adanya pasangan dermaga lima di Pelabuhan Bakauheni.
Sementara itu Pelaksana Harian Kepala PT Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Muchtadi Ridwan mengatakan, selain kurangnya armada kapal yang beroperasi di Pelabuhan Merak, kemacetan dan antrean kendaraan karena adanya kesenjangan antara kebutuhan jumlah kapal dan permintaan arus penumpang dan kendaraan.
"Kondisi dermaga IV di Bakauheni tidak sesuai ukuran panjang kapal di atas 100 meter, dan dermaga V Merak belum memiliki pasangan dermaga di Bakauheni dengan spesifikasi yang sama," katanya.
Samhudi, 33 tahun, salah seorang sopir truk yang akan mengangkut pakan ternak dari Kabupaten Serang, Banten, menuju Jambi menyatakan, dia sudah berada di kawasan Pelabuhan Merak sejak Rabu (23/2) pukul 22.00 WIB. Namun hingga hari ini pukul 16.00 WIB, kendaraannya belum bisa menaiki kapal. “Saya sebenarnya lelah dengan kondisi ini, tapi bagai mana lagi,” ujarnya kepada Tempo di Pelabuhan Merak.
Menurut dia, dengan adanya antrean ini dia harus mengeluarkan uang lebih untuk kebutuhan makan dan minum saat berada di Pelabuhan Merak. “Seharusnya honor pengiriman barang bisa buat makan di rumah, namun saat terjadinya macet ini uang tersebut habis di jalan,” katanya.
Dari pantauan Tempo , akibat antrean truk yang terjadi hingga jalan tol Tangerang -Merak ini, kondisi arus lalu lintas di Kota Cilegon menjadi macet. Karena itu, hingga kini PT Marga Mandala Sakti masih mengeluarkan kendaraan pribadi yang akan menuju Merak ke gerbang Cilegon Timur.
WASI’UL ULUM