Dampak positifnya diharapkan akan meningkatkan iklim investasi dan pertumbuhan dunia usaha. Dengan perubahan ini, negara yang selama ini enggan melakukan investasi akan berputar haluan dan menanamkan investasi di Indonesia. Hanya saja, Agus berharap investasi itu ditanam ke sektor riil yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Dampak pemringkatan positif akan membuat arus modal masuk semakin deras. Karena itu, pemerintah berupaya menyaring agar modal yang datang tak mandeg dalam investasi bentuk protofolio. "Idealnya investasi masuk sebagai penanaman modal lansung di sektor riil," kata Agus.
Sepanjang 2010 lalu aliran dana asing yang menyerbu pasar negara berkembang mencapai US$ 800 milyar. Angka itu diprediksi akan meningkat hingga US$ 900 miliar tahun ini. "Makanya kita perlu mengelola dengan baik ekonomi indonesia supaya tidak terjadi pembalikan yang akan membahayakan Indonesia," terang Agus.
Sebelumnya, lembaga pemeringkat keuangan internasional Fitch Rating mengumumkan merevisi peringkat utang Indonesia pada rating 'BB+' dengan outlook positif. Dalam siaran persnya, Fitch menyatakan faktor kunci yang mendukung revisi outlook adalah pertumbuhan ekonomi yang kuat, jauh di atas rentang median 'BB' maupun median 'BBB'.
Fitch menilia pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak diikuti oleh tekanan ketidakseimbangan pada posisi eksternal Indonesia, di mana pertumbuhan tingkat tabungan domestik sejalan dengan pertumbuhan investasi.
Selain itu kinerja Neraca Pembayaran Indonesia khususnya Neraca Berjalan juga selalu terjaga sejak tahun 1998. Bahkan penguatan cadangan devisa mencapai US$ 96,2 miliar, setara 7 bulan impor dan pembayaran utang, menjadi faktor penting yang mendukung profil utang Indonesia.
IRA GUSLINA