TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi mengeluhkan lambannya penanganan antrean truk di jalan tol menuju Pelabuhan Merak, Banten. Akibat panjangnya antrean, biaya operasional membengkak. "Bisa mencapai 5-10 persen atau miliaran rupiah," ujarnya kemarin.
Pengusaha, kata dia, sudah sering menyampaikan protes kepada pemerintah. "Tapi belum ada jalan keluar," katanya. "Kalau banyak kapal yang rusak, kenapa tidak pinjam sementara kapal TNI Angkatan Laut?"
Antrean truk menuju Pelabuhan Merak terjadi akibat minimnya jumlah kapal roll-on/roll-off yang dioperasikan PT ASDP Indonesia Ferry cabang Merak. Dari 32 kapal, hanya 17 kapal beroperasi. Tujuh kapal tak beroperasi karena sedang docking, tiga kapal rusak, dan sisanya lego jangkar (istirahat).
Menurut Sofjan, antrean truk menyebabkan distribusi barang terlambat dan menambah biaya. Antrean tak hanya terjadi di Merak, "Tapi juga di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, dan Pontianak."
Antrean akibat minimnya angkutan penyeberangan sudah kerap dikeluhkan pengusaha. Tapi, kata Sofjan, "Pemerintah tidak memiliki sense of urgency." Seharusnya pemerintah tak hanya menambah kapal penyeberangan, "Tapi juga memperbesar dermaga. Selama ini hanya 'bunga-bunga' saja, tidak ada realisasinya."
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia Adhi S. Lukman mengatakan, truk pengangkut produk makanan dan minuman tertahan sampai 2-3 hari. "Imbasnya buruk sekali bagi kami. Distributor di wilayah Sumatera banyak yang melaporkan sudah kekurangan stok produk makanan dan minuman," ujarnya kemarin.
Dia menyayangkan pemerintah tidak segera tanggap dengan menambah jumlah kapal. "Contohnya kapal-kapal di penyeberangan Selat Madura. Kabarnya banyak menganggur. Kenapa tidak dipakai saja?"
Untuk mengatasi antrean, kemarin pengelola pelabuhan mendapat bantuan dua kapal, yakni kapal motor Kalibodri milik pemerintah dan kapal motor Ganda Dewata milik PT Pelni (Persero). Menurut pelaksana harian Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Merak, Muchtadi Ridwan, KM Kalibodri dioperasikan di Pelabuhan Merak. Sedangkan KM Ganda Dewata dioperasikan di Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon. "Kami usahakan kapal itu cepat datang dan cepat beroperasi," katanya kemarin.
EVANA DEWI | WASI'UL ULUM