TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisaris Jenderal Polisi Nanan Soekarna mulai hari ini, Selasa 1 Maret 2011, resmi menggantikan Komisaris Jenderal Jusuf Manggabarani sebagai Wakil Kepala Kepolisian. Jabatan baru bagi Nanan, yang sebelumnya adalah Inspektur Pengawasan Umum Polri, berdasarkan surat telegram Kapolri Jenderal Timur Pradopo bernomor STR/159/11/2011 tertanggal 28 Februari.
Menurut rencana, serah terima jabatan Wakapolri dari Manggabarani kepada Nanan akan dilakukan hari ini. Adapun kursi yang ditinggalkan Nanan, hingga kemarin, belum ada nama yang ditunjuk untuk mengisinya. "Pengganti Nanan belum ditentukan,” kata
Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Kepala Divisi Penerangan Umum Mabes Polri.
Jabatan Manggabarani berakhir karena ia sudah memasuki masa pensiun, yakni berusia 58 tahun, seperti diatur dalam undang-undang kepolisian. Lulusan Akademi Kepolisian 1975 ini lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 11 Februari 1953. Penggantinya, Nanan adalah lulusan Akpol 1978.
Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menyambut baik terpilihnya Nanan. "Sebagai Wakapolri, nanti dia bakal melengkapi kepemimpinan Timur Pradopo,” katanya, “Duet Timur-Nanan akan membuat kepemimpinan Mabes Polri semakin kuat dan efektif.”
Fraksi Golkar di DPR, Bambang melanjutkan, tidak meragukan kemampuan dan integritas Nanan. Ihwal tewasnya Ketua DPRD Sumatera Utara, Abdul Aziz Angkat, akibat demo anarkistis usulan pembentukan Provinsi Tapanuli Utara, Februari 2009 lalu, Bambang menyebut sebagai kecelakaan. Saat aksi di Gedung DPRD Sumatera Utara meletus, Nanan adalah Kapolda Sumatera Utara. “Kami dapat memahami itu,” kata Bambang.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Netta S. Pane, menyebut pemilihan Nanan sebagai bentuk kompromi dan konsolidasi kekuatan di tubuh Polri. "Ini konsolidasi yang dilakukan Kapolri Timur Pradopo untuk membangun soliditas dalam tubuh institusinya," katanya.
Menurut Netta, konsolidasi kekuatan ini dilakukan lantaran aroma sisa persaingan merebut posisi Kapolri pada Oktober tahun lalu masih kental. Saat itu, Nanan dan sejumlah jenderal bintang tiga lainnya sempat disebut-sebut menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Jenderal Bambang Hendarso Danurit. Tiba-tiba, Timur Pradopo yang saat itu masih menyandang bintang dua menyalip para seniornya.
Bintang di pundak Timur bertambah satu saat dilantik menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Mabes Polri pada awal Oktober. Kenaikan pangkat itu memicu spekulasi bahwa Timur akan masuk bursa calon Kapolri. Belakangan, dugaan itu benar dan Timur pun dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 22 Oktober lalu.
RUSMAN PARAQBUEQ | FEBRIYAN | DWI WIYANA