Dia mengatakan, saat ini Indonesia telah memenuhi 10 persen kebutuhan sayur di Singapura. "Hasil hortikultura dari Berastagi memiliki potensi besar untuk dipasarkan di Singapura," ujar dia.
Meski seperti itu, menurut Suswono, pengusaha dan para petani harus lebih memerhatikan persyaratan yang diberikan Singapura seperti kriteria sayur seperti apa yang dapat diekspor. "Karena selama ini dirasa kurang disiplin, terutama menjaga agar ambang batas residu tetap dibawah yang disyaratkan Singapura," katanya.
Oleh karena itu, Kementerian akan terus membina pengusaha serta para petani dalam good agriculture practice agar dapat mempertahankan mutu dan kualitas produk sayur-sayuran yang ada. Saat ini pemerintah konsentrasi untuk mengekspor sayur ke Singapura.
Namun untuk selanjutnya, pemerintah pun akan menargetkan pemasaran lebih meluar di luar negeri. "Ke depannya kami akan memasarkan ke Cina dan Malaysia," ujar dia.
SUTJI DECILYA