"Kita membangun kemitraan lintas sektor di bidang pembinaan dan pengawasan pangan jajanan anak sekolah, obat tradisional dan kosmetika," kata Kepala BPOM, Kustantinah di Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu 2 Maret 2011.
Penandatangan kerjasama itu selain dihadiri Kepala BPOM Kustantinah, hadir pula Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Mekokesra Agung Laksono serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar.
Penanganan masalah pangan jajanan anak sekolah (PJAS) menurut Kustantinah, perlu dilakukan secara terstruktur dan terpadu secara lintas sektor. BPOM dalam hal ini tidak dapat berperan sendiri sehingga diperlukan dukungan dari kementerian-kementerian tersebut.
Adapun gerakan menuju PJAS yang aman, bermutu dan bergizi mendapatkan dukungan penuh dari wakil presiden, Boediono. Hal tersebut ditandai dengan berkenannya Wakil Presiden mencanangkan langsung gerakan tersebut di Istana Wakil Presiden pada 31 Januari 2011.
Menkokesra Agung Laksono mengatakan kegiatan ini adalah bentuk tanggung jawab pemerintah untuk lebih mendorong masyarakat sadar mengkonsumsi dan menggunakan obat-obatan serta makanan yang diproduksi untuk masyarakat yang aman.
"Mereka (masyarakat) ada kesadaran sendiri, ada pelindungan diri, atau self protection, mana yang mungkin kontensnya tidak baik atau sudah kadaluarsa (dikonsumsi). Saya kira tidak hanya dari pemerintah saja mengawasinya tapi juga dari masyarakatnya," ujar Agung Laksono.
Rencana Aksi Nasional menuju PJAS yang aman, bermutu dan bergizi ini dilaksanakan melalui promosi keamanan pangan, komunikasi kepada masyarakat, penyebaran informasi dan edukasi kepada guru, murid, orangtua murid dan pengolah kantin sekolah dan pedagang.
MIA UMI KARTIKAWATI