Kepala Biro Humas Kementerian Keuangan, Yudi Pramadi menyatakan Surat Utang Negara tersebut akan dilelang dengan harga Rp 1 juta per unit. SUN akan ditawarkan dalam empat seri.
Seri pertama SPN-20120309 dengan pembayaran bunga secara diskonto jatuh tempo tanggal 9 Maret 2012 dan merupakan penawaran baru. Seri kedua FR-0055 dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,375 persen dan jatuh tempo tanggal 15 September 2016. Untuk seri ini pembayaran kupon dilakukan setiap 15 Maret dan 15 September.
Seri ketiga FR-0053 merupakan penawaran ulang dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,25 persen dan jatuh tempo tanggal 15 Juli 2021. Pembayaran kupon untuk seri ini dilakukan setiap 15 Februari dan 15 Juli.
Sedangkan seri keempat FR-0056 dengan tingkat bunga tetap 8,375 persen dan jatuh tempo tanggal 15 September 2026. Pembayaran kupon untuk seri ini dilakukan setiap tanggal 15 Maret dan 15 September.
Penjualan SUN akan menggunakan sistem lelang yang diselenggarakan Bank Indonesia. Lelang dilakukan bersifat terbuka dan menggunakan harga beragam."Pemenang lelang yang mengajukan harga kompetitif akan membayar sesuai yield yang diajukan," kata Yudi, seperti dikutip dari siaran pers, hari ini.
Untuk pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif akan membayar sesuai yield rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang. Peserta lelang dapat dapat mengajukan penawaran pembelian kompetitif dan non-kompetitif.
Alokasi pembelian non-kompetitif untuk SUN seri SPN-20120309 sebesar 30 persen dari target indikatif,. Sedang alokasi untuk pembelian non kompetitif untuk FR-0055, FR-0056 dan FR-0053 sebesar 20 persen dari total yang dimenangkan.
"Pemerintah mempunyai hak untuk menjual keempat seri SUN tersebut lebih rendah atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan," kata Yudi.
Lelang akan dilakukan dari pukul 10.00 WIB -12.00 WIB pada tanggal 8 Maret. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama dan settlement akan dilakukan pada tanggal 10, dua hari sesudahnya.
IRA GUSLINA