Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Dikeluarkan Gara-gara FB, Tiga Siswa Boleh Sekolah Lagi

image-gnews
Tempo/Arnold Simanjuntak
Tempo/Arnold Simanjuntak
Iklan

TEMPO Interaktif, Bogor--Dinas Pendidikan Kota Bogor menyatakan ketiga siswi Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan yang di drop out (DO) dapat kembali mengikuti proses belajar di sekolah.

Sekretaris Dinas Pendidilan Fajar Maulana Yusuf menyampaikan ketiga siswi kelas dua jurusan Perkantoran, terdiri dari Presta Maulida (17), Diana Amelia (18) dan Firda Putri (17) akan mulai sekolah pada Kamis pekan depan. "Hari Senin ada ujian, jadi mereka baru bisa sekolah hari Kamis," kata Fajar, siang ini.

Fajar menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah, dan meminta supaya ketiga siswi diperkenankan untuk dapat menyelesaikan jenjang pendidikannya. "Kita sudah bermusyawarah dengan pihak sekolah, sudah tidak ada masalah,"ujar Fajar.

Sementara itu ketiga siswi merasa lega kerena dapat melanjutkan pendidikannya. "Seneng banget bisa masuk sekolah lagi," ujar Diana Amelia.Ke-tiga siswi tersebut di-DO pada tanggal 14 Februari 2011, setelah salah satu dari mereka membuat status di akun Facebook miliknya bertuliskan "Sekolah saya korupsi looh ! pengen saya basmi !"

Status tersebut direspon keras oleh pihak sekolah. Selang dua hari setelah status beredar, tepatnya pada tanggal 10 Februari 2011, Presta dan kedua temannya mendapat surat pemanggilan untuk orang tua. Kepada orang tua siswa sekolah meminta supaya ketiga siswa mengundurkan diri. "Kami dan orang tua tandatangan diatas materai," kata Presta saat ditemui di Kantor Disdik Kota Bogor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak terima dengan DO tersebut, ketiga orang tua siswi mengadukan hal itu ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor. Presta menceritakan status tersebut ia tulis karena curiga pihak sekolah menunggak pembayaran air ke PDAM. "Kami dengan ada petugas yang bilang ke ke sekolah. Katanya sekolah kami nunggak 3 bulan. Pas kebeneran air di sekolah juga ngak ada, ya udah saya tulis di status,"tutur Presta.

Status Presta diapresiasi oleh dua temannya sekolahnya Diana dan Firda. Setelah mengadukan nasibnya ke DPRD Kota Bogor, hari ini tiga siswi tersebut mengadukan nasibnya ke Disdik Kota Bogor.

DIKI SUDRAJAT 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Seorang siswa SMPN 2 Tangerang bersedih saat pesantren kilat di Masjid Raya Al-Azhom, Tangerang, Banten, (22/7). Pesantren selama 4 hari di bulan Ramadan ini untuk menambah ilmu agama bagi sejumlah siswa-siswi. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.


Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Ilustrasi kesehatan/Berobat/Dokter/Perawat. triarc.co.za
Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.


Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

freepicturesweb.com
Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.


Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Siswa beberapa sekolah di Aceh menyanyikan lagu Jepang, Omoiyari (belas kasih sayang) dalam peringatan dua tahun tsunami di Jepang, di SMP 1 Pekan Bada, Aceh Besar, Senin (11/3). TEMPO/Adi Warsidi
Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.


Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

imperfectwomen.com
Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.


KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

Ilustrasi Pengukuran Payudara. Shutterstock
KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.


Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

freepicturesweb.com
Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.


Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

imperfectwomen.com
Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.


Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ilustrasi
Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'


Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

freepicturesweb.com
Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.