"Iya, (sniper) akan tetap ada. Kan sesuai Peraturan Kapolri (Perkap) nomer satu," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharuddin Djafar, saat dihubungi wartawan, Senin 7 Maret 2011.
Sebelumnya, simpatisan Ba'asyir yang tergabung dalam Jamaah Anshorut Tauhid Media Center (JATMC) mengeluhkan pengamanan sidang oleh aparat yang masih dipenuhi orang tak berkartu identitas, sniper, dan aparat dari kesatuan Brimob bersenjata serbu. Hal itu, kata Direktur JATMC Son Hadi, membuat pengadilan tampak seperti arena perang.
Menurut Baharuddin, pengamanan dengan sniper dan aparat dari kesatuan Brimob sudah sesuai ketentuan dan bisa dibenarkan guna mengantisipasi kemungkinan resiko yang timbul. "Kami nggak mau dianggap lalai. Karena memang sidang teroris mendapat perlakuan khusus," ujarnya.
Untuk persidangan berikutnya yang akan digelar 10 Maret 2011 dengan agenda putusan sela, Baharuddin menambahkan, Polda Metro Jaya tetap akan menerjunkan 1.600 hingga 2.000 orang personel gabungan dari sejumlah kepolisian sektor di bawah Kepolisian Resor Jakarta Selatan.
ISMA SAVITRI