Posisi Golkar sendiri kabarnya saat ini tengah goyah dalam koalisi. Bersama dengan Partai Keadilan Sejahtera, Golkar dianggap sering bertentangan dalam sikap politiknya dengan anggota koalisi lainnya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun kabarnya tengah menjajaki kemungkinan masuknya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra untuk menggantikan Golkar dan PKS.
Sikap Golkar, menurut Tantowi, tetap pada kesepakatan awal untuk mengusung pemerintahan sampai 2014. Namun, mereka menganggap bahwa kesepakatan ini bukan berarti Golkar akan selalu sepakat dengan sikap partai-partai koalisi. "Koalisi itu bukan tempat menyamakan suara," tuturnya.
Ia mengatakan, sikap Golkar terhadap isu reshuffle ini cukup jelas. Menurutnya, pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Abu rizal Bakrie, kemarin, cukup menggambarkan sikap mereka terhadap isu reshuffle ini. Ical, panggilan Aburizal, sendiri mengatakan bahwa Golkar merupakan partai yang cukup kenyang dengan kekuasaan. "Artinya, Pak Aburizal ingin mengatakan bahwa soal reshuffle itu kami serahkan sepenuhnya kepada Presiden," jelas Tantowi.
Ia menambahkan, dengan penyataan itu, Ical meminta kadernya untuk tidak terombang-ambing isu reshuffle. "Kami tidak ingin energi kami terkuras untuk isu ini," ujarnya.
Febriyan