TEMPO Interaktif, Washington – Membumbungnya harga minyak dunia ternyata bukan satu-satunya faktor yang akan mengancam pertumbuhan perekonomian global. Penasihat International Monetary Fund, Thomas Helbing kepada Reuters Sabtu (5/2) menyebut satu faktor lagi yakni kenaikan harga pangan dunia.
“Untuk saat ini, kenaikan harga pangan harus lebih diperhatikan,” kata Thomas.
Harga pangan diramalkan akan terus naik. Hal ini karena terjadi gagal panen di beberapa negara produsen beras akibat cuaca buruk di dunia. Ditambah naiknya standar kehidupan di seluruh dunia yang telah meningkatkan permintaan terhadap daging dan makanan lainnya.
Menurut Direktur UBS, Dominic Schnider, butuh waktu setidaknya dua tahun untuk panen yang baik. Hal ini dilakukan untuk menimbun pangan yang telah terkuras akibat kekeringan dan hujan lebat yang mengguyur beberapa negara pengekspor terbesar di dunia.
Kenaikan harga pangan paling besar akan berpengaruh bagi negara miskin, karena kebutuhan makanan menjadi keperluan terbesar dalam anggaran rumah tangga. Presiden Bank Dunia Robert Zoellick mengatakan kepada Reuters minggu lalu, politikus di negara maju tidak menyadari tantangan yang akan dihadapi oleh negara berkembang jika harga pangan terus naik.
REUTERS | BUSINESSES WEEK | IRVAN WIRADINATA