TEMPO Interaktif, NEW YORK – Harga minyak terus meningkat seiring kondisi di Libya yang semakin memanas. Bentrok antara pasukan yang loyal dengan presiden Libya, Moammar Khadafi, dengan pemberontak, semakin mendekati wilayah pelabuhan minyak utama di Libya. Pedagang minyak bersiap untuk skenario terburuk dengan ketidakjelasan penghentian suplai dari Libya dan suplai global yang tetap tertekan dalam bulan mendatang.
Minyak mentah Benchmark West Texas Intermediate (WTI) untuk pengapalan April naik US$ 1,02 menjadii US# 105,44 per barel dalam perdagangan New York Mercantile Exchange. Harga sempat menyentuh US$ 107 per barel di awal perdagangan elektronik, level tertinggi sejak 26 September 2008. Sementara di London, minyak mentah Brent jatuh 93 sen menjadi US$ 115,04 per barel.
Naiknya harga minyak mendorong harga bensin di Amerika Serikat (AS) naik ke level yang tidak diharapkan dalam satu bulan terakhir. Harga bensin rata-rata naik 39 sen per galon sejak krisis Libya pecah pada pertengahan Februari. Konsumen harus membayar biaya tambahan US$ 146 juta per hari untuk jumlah konsumsi nasional yang sama. Harga rata-rata nasional bensin mencapai US$ 3,509 per galon.
Pemerintah Libya menjamin pengoperasian kilang minyak tetap berjalan, namun pengiriman 1,5 juta barel minyak per hari sewaktu-waktu dapat terhenti untuk sementara. Negara OPEC berusaha menaikkan produksi untuk menutup kehilangan pasokan dari Libya. Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Nigeria berencana untuk menambah pasokan 1 juta barel minyak per hari.
Selain itu pemerintah Obama sedang mengkaji untuk menggunakan cadangan minyak AS untuk menekan harga minyak yang terus melambung. Pemerintah AS mulai menumpuk cadangan minyak setelah embargo Arab pada 1973. Berlokasi di gudang bawah tanah Texas dan Louisiana, kini cadangan minyak AS mencapai 727 juta barel, cukup untuk pasokan negeri selama 37 hari.
The Energy Information Administration memperkirakan Negara OPEC memproduksi 4,7 juta barel minyak per hari. Krisis Libya mengurangi 32 persen total pasokan menjadi 3,2 juta barel per hari.
Sementara perdagangan Nymex untuk kontrak April, minyak pemanas turun 2,36 sen menjadi US$ 3.0657 per galon, bensin turun 4,25 sen menjadi US$ 3,0039 per galon, dan gas alam naik 11,8 sen menjadi US$ 3,927 per 1,000 cubic feet.
AP/DWITA ANGGIARIA