TEMPO Interaktif, Cilegon - Truk angkutan barang yang akan melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni kembali mengalami antrean. Saat ini ratusan truk yang akan melakukan penyeberangan kembali terlihat memadati lima lahan parkir di kawasan Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.
Ratusan truk yang akan melakukan penyeberangan ini mulai memadati lima lahan parkir di Pelabuhan Merak pada pukul 13.00 WIB. Bahkan, selang tiga jam kemudian, antrean truk yang terjadi sudah sampai ke jembatan timbang yang ada di dalam kawasan pelabuhan atau sekitar 100 meter dari pintu masuk pelabuhan.
Kepala PT Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Teja Suparna mengakui kondisi cuaca di Perairan Selat Sunda saat ini dalam kondisi buruk. Akibat cuaca itu, kapal yang beroperasi mengalami kesulitan untuk melakukan sandar dan melakukan bongkar muat. "Memang kondisi cuaca saat di Perairan Merak kurang bersahabat," kata Teja, Selasa (8/3).
Menurut Teja, walaupun kondisi cuaca di Selat Sunda buruk, namun antrean truk yang ada di Pelabuhan Merak dipastikan masih akan bisa terkendali. "Yang paling terganggu itu adalah kapal-kapal kecil saja, sedangkan untuk kapal yang besar seperti BSP III tidak begitu terpengaruh," kata Teja.
Menurutnya, hingga pukul 16.00 WIB kapal roll on roll off (ro-ro) yang beroperasi melayani penyeberangan Merak-Bakauheni sebanyak 22 kapal. "Jumlah kapal yang beroperasi ini kemungkinan akan bertambah pada malam hari," ujarnya.
Sementara itu, Pengamat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Eko Widiantoro mengatakan perkiraan cuaca wilayah Perairan Merak untuk tiga hari ke depan secara umum berpeluang hujan ringan. Sedangkan untuk kecepatan angin yang bertiup dari arah Barat mencapai 6 knot-14 knot pada siang hingga sore hari.
Untuk ketinggian gelombang yang terjadi di wilayah Perairan Merak, kata Eko Widiantoro, saat ini mencapai 0,6 hingga 1,5 meter. Gelombang tersebut bergerak dari arah selatan. "Kondiai gelombang seperti ini terjadi pada siang hingga malam hari," kata Eko.
Dalam kondisi peralihan cuaca ini, dampak yang akan dirasakan biasanya terjadi puting beliung di daerah-daerah perbatasan dataran rendah dan dataran tinggi. "Untuk peralihan musim hujan ke kemarau khususnya di wilayah Banten diperkirakan terjadi selama dua bulan yakni Maret hingga April 2011," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, antrean ribuan truk yang akan menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten, ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, yang terjadi sejak akhir Januari lalu pada Senin (7/3) bisa teratasi. Namun PT Indonesia Ferry tidak bisa memberikan jaminan kondisi Pelabuhan Merak akan tetap normal, karena cuaca buruk yang berakibat gelombang tinggi sewaktu-waktu bisa terjadi.
Selain itu, sembilan kapal bantuan hingga kemarin masih berada di Perairan Merak. Untuk sembilan kapal itu, yakni Kapal Motor Penumpang (KMP) Kalibodri, Ferrindo 5, BRR Aceh, Roditha, Ganda Dewata, Dharma Ferry IX, Bontang Ekspress II, dan Kapal Republik Indonesia (KRI) Tanjung Kambani-971.
WASI'UL ULUM