Mereka disebar ke seluruh wilayah untuk mencari dua pendaki yang tersesat sejak tiga hari lalu. Dua pendaki yang hilang adalah Firman, 20 tahun, warga Desa Badulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, dan Yohanes, 25 tahun, warga Mangli, Kabupaten Jember.
"Kedua pendaki diduga tersesat karena tidak mengenal medan," kata anggota Tim SAR, Sudarmono.
Kedua korban berasal dari kelompok pecinta alam Young Pioneer Malang. Keduanya diduga tidak memahami peta dan jalur pendakian yang benar. Keduanya juga melakukan pendakian tanpa didampingi pendaki telah yang mengenal jalur pendakian.
Tersesatnya kedua pendaki diketahui setelah Yohanes mengirim pesan pendek kepada temannya, Khoirul Anam. Yohanes mengabarkan bahwa Firman serta perbekalannya jatuh ke dalam jurang.
Diperkirakan Firman mengalami gegar otak ringan dan Yohanes membutuhkan pertolongan. "Ditelepon balik, telepon selulernya tak aktif," ujar Khoirul Anam.
Diduga korban salah memilih jalur pendakian dan melewati daerah bertebing yang berbahaya. Diperkirakan kedua pendaki mengikuti jalur ke kawasan Taman Hutan Rakyat Raden Soerjo. Selama ini jalur pendakian melalui Desa Dayurejo jarang dilintasi pendaki.
Hingga saat ini, sebanyak 12 tenaga SAR yang berasal dari berbagai elemen sedang menyisiri kawasan Gunung Arjuna. Sejauh ini, belum ada titik terang dimana lokasi Firman dan Yohanes tersesat. Pemantauan juga dilakukan menggunakan helikopter ke sekitar Gunung Arjuna. EKO WIDIANTO.