"Komunikasi politik telah dan sedang saya lakukan dengan para pimpinan partai koalisi,” kata Presiden saat membuka rapat kabinet di Kantor Presiden, Kamis (10/3).
Menurut Presiden, penataan koalisi berkaitan dengan dengan hasil evaluasi atas kinerja kabinet selama 1,5 tahun. Presiden pun mengaku menerima banyak pandangan dan usulan soal koalisi.
Sebelumnya, Presiden menyebutkan akan mengevaluasi koalisi karena ada satu dan dua partai yang kerap melanggar kontrak koalisi. Presiden pun sempat memberikan ultimatum dan mengingatkan komitmen kedua partai dalam mendukung Pemerintahan SBY-Boediono hingga 2014.
Presiden lantas membacakan salah satu butir dari sebelas kesepakatan yang diteken semua partai koalisi. “Kami pimpinan Parpol x, telah bersepakat untuk berkoalisi bukan untuk masing-masing bukan untuk beroposisi dan mendukung penuh suksesnya pemerintahan SBY-Boediono 2009-2014 baik di eksekutif maupun di legislatif.“
Menurut Yudhoyono, penataan koalisi harus mengacu alinea pertama kontrak politik itu. "Publik juga melihat apakah semangat untuk bersama-sama dalam koalisi tetap ada," kata Presiden yang juga mengaku tidak pernah mengembuskan isu perombakan kabinet seperti ramai diberitakan media.
EKO ARI WIBOWO