Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Boediono: Masih Banyak Orang Australia yang Mencurigai Indonesia

image-gnews
Boediono (tengah). ANTARA/Muhammad Deffa
Boediono (tengah). ANTARA/Muhammad Deffa
Iklan
TEMPO Interaktif, Perth - Wakil Presiden Boediono mengakui meski hubungan Indonesia-Australia semakin baik, namun masih banyak warga Australia yang mencurigai Indonesia. "Sebagian besar itu karena warisan sejarah, tapi sebagian yang lain karena terbatasnya informasi tentang Indonesia," kata Boediono dalam pidato penerimaan penghargaan Doktor Honoris Causa di kampus University of Western Australia, di Perth, Kamis (10/3) malam.

Menurut Boediono, tidak berlebihan bila dikatakan Australia dan Indonesia secara historis, kultural, dan politik sangat bertolak belakang. "Maka saya tidak heran, hubungan Jakarta-Canberra naik turun."

Meski demikian, Boediono menekankan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, hubungan kedua negara sudah jauh lebih membaik.

Eratnya hubungan itu, kata Boediono, antara lain ditunjukkan dengan terjalinnya berbagai kerjasama penting. Tahun 2006 misalnya, Indonesia-Australia menandatangani kerjasama keamanan yang dikenal dengan "Lombok Treaty".

"Harap dicatat, Indonesia tak pernah menandatangani kesepakatan seperti ini dengan negara mana pun sebelumnya," kata Boediono.

Kerjasama ekonomi pun, lanjut Boediono, makin membaik, meski saat ini bagi Australia, Indonesia baru menduduki ranking ke-12 dalam kelompok negara yang berhubungan dagang dengan Australia.

Dengan semua hubungan kerjasama itu, Boediono menegaskan bahwa masih banyak yang bisa dikembangkan oleh kedua negara.

"Sangat jelas, kita perlu bersama-sama mengembangkan kerjasama bilateral yang kokoh, agar tak mudah terjadi goncangan yang mengganggu hubungan kedua negara," katanya.

Di bagian lain pidatonya, Boediono menyadari memang masih banyak warga Australia yang belum cukup memahami perkembangan di Indonesia.

"Indonesia adalah negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, di mana Islam, demokrasi, dan modernisasi berjalan bersama-sama," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan kondisi seperti itu, kata Boediono, hambatan tentu saja masih ada. "Namun dasar-dasar yang kokoh sudah terbentuk dengan cepat," kata Boediono lagi.

Boediono kemudian menyampaikan harapannya agar dialog antarbudaya yang sudah terjalin dalam program "BRIDGE" (Building Relationship Through Intercultural Dialog and Growing Engagement) terus didukung.

"Namun saya menyayangkan, kabar yang saya dengar, sekarang kampus-kampus mulai menutup kelas Bahasa Indonesia yang sebelumnya sudah berkembang," katanya lagi.

Menurut Boediono, perkembangan ini patut disayangkan, karena dia percaya bahwa hanya dengan membangun hubungan yang erat antara individu dengan individulah hubungan kedua negara bisa semakin kokoh.

Sebelum menyampaikan pidatonya, Boediono secara resmi menerima gelar doktor kehormatan di bidang ekonomi dari almamaternya tersebut. Boediono mendapat gelar sarjana ekonomi dari kampus ini pada tahun 1967 setelah mendapat beasiswa Colombo Plan.

Prosesi penyerahan gelar berlangsung khidmat. Prosesi diawali dengan masuknya para guru besar University of West Australia ke dalam ruang upacara.

Di tengah barisan, Boediono yang juga mengenakan toga melangkah tenang diapit para guru besar. Upacara ini juga dihadiri sekitar 70 orang pelajar dan mahasiswa Indonesia di Perth.

DARU PRIYAMBODO (Perth)
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jusuf Kalla Resmikan Proyek Air Minum Umbulan Pasuruan Hari Ini  

20 Juli 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang dengan salah seorang warga  saat Open House di kediamannya di Jalan Haji Bau, Makassar, 27 Juni 2017. Open house ini turut dihadiri sejumlah tokoh Sulsel. TEMPO/Iqbal Lubis
Jusuf Kalla Resmikan Proyek Air Minum Umbulan Pasuruan Hari Ini  

Proyek air minum Umbulan, Pasuruan, yang diresmikan Jusuf Kalla ini nantinya akan mengalirkan air curah dengan kapasitas produksi 4.000 liter per detik.


Ke Istana Cipanas, JK Ajari Cucu Bersepeda dan Menanam Pohon

9 Juli 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla dan keluarga menghabiskan libur akhir pekan di Istana Cipanas, Jawa Barat, Minggu, 9 Juli 2017. Foto: setwapres
Ke Istana Cipanas, JK Ajari Cucu Bersepeda dan Menanam Pohon

Sore hari, JK akan ke Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk menjemput Presiden Joko Widodo yang kembali dari lawatan ke luar negeri.


Melawat ke Jepang, Wapres JK Hadiri Konferensi Masa Depan Asia  

2 Juni 2017

Presiden Jokowi (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) saat buka puasa bersama Presiden dengan pimpinan lembaga tinggi negara di Istana Negara, Jakarta, 30 Mei 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari
Melawat ke Jepang, Wapres JK Hadiri Konferensi Masa Depan Asia  

Wakil Presiden Jusuf Kalla akan melakukan kunjungan kerja ke Jepang mulai besok, di antaranya akan menghadiri Konferensi ke 23 soal Masa Depan Asia.


Wapres JK Akan Resmikan Wajah Baru Masjid Raya Aceh

12 Mei 2017

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyapa wartawan sambil menunggu warga yang ingin menemuinya dirumah pribadinya  di Makassar, Sulawesi Selatan, 07 Juli 2016. Tradisi Open House ini dilakukan Jusuf Kalla setiap tahunnya pada perayaan Idul Fitri. TEMPO/Iqbal lubis
Wapres JK Akan Resmikan Wajah Baru Masjid Raya Aceh

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK dipastikan akan hadir untuk meresmikan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh pada Sabtu besok, 13 Mei 2017.


Jusuf Kalla Buka Acara Pekan Kerukunan Umat Beragama di Manado  

23 April 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku keluarga Afif juga turut menghadiri acara lamaran dan perkenalan kedua belah pihak keluarga besar Bella maupun Afif ini. instagram.com
Jusuf Kalla Buka Acara Pekan Kerukunan Umat Beragama di Manado  

Wapres Jusuf Kalla akan menghadiri Pekan Kerukunan Nasional dan pembukaan Global Christian Youth Conference, Minggu, 23 April 2017.


Jusuf Kalla Minta BPJS dan Rumah Sakit Tingkatkan Pelayanan

1 Maret 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku keluarga Afif juga turut menghadiri acara lamaran dan perkenalan kedua belah pihak keluarga besar Bella maupun Afif ini. instagram.com
Jusuf Kalla Minta BPJS dan Rumah Sakit Tingkatkan Pelayanan

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, BPJS dan rumah sakit mesti bisa mengakomodasi tuntutan masyarakat terhadap layanan keaehatan.


Di Surabaya, Jusuf Kalla Disuguhi Remo dan Parade Busana

28 Februari 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku keluarga Afif juga turut menghadiri acara lamaran dan perkenalan kedua belah pihak keluarga besar Bella maupun Afif ini. instagram.com
Di Surabaya, Jusuf Kalla Disuguhi Remo dan Parade Busana

Kedatangan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla di Surabaya dalam rangka Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional.


Jusuf Kalla Minta Ulama Tak Hanya Bahas Halal-Haram

27 Februari 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan keynote speech dalam World Ocean Summit 2017 di Sofitel, Nusa Dua, 23 Februari 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri
Jusuf Kalla Minta Ulama Tak Hanya Bahas Halal-Haram

Jusuf Kalla banyak memberikan pesan kepada Muhammadiyah, umumnya ke umat Islam.


Ke Tulungagung, JK Hadiri Milad Pesantren dan Cek Dana Desa  

16 Januari 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi korban banjir bandang di Bima, Nnusa Tenggara Barat, 28 Desember 2016. TEMPO/Akhyar
Ke Tulungagung, JK Hadiri Milad Pesantren dan Cek Dana Desa  

Kunjungan kerja juga akan dilakukan dengan meninjau Desa Talang Sari untuk mengecek pelaksanaan program Dana Desa.


Nama Masjid Ini Bikin Bingung Jusuf Kalla

16 Desember 2016

Wakil Presiden Jusuf Kalla, memberikan keterangan kepada awak media, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, 7 Desember 2016. Jusuf Kalla menyatakan Pemerintah menyampaikan rasa bela sungkawa atas bencana gempa bumi berkekuatan 6,4 SR menyebabkan korban jiwa yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Biereun di Provinsi Aceh, sementara pemerintah tidak memiliki kriteria apakah musibah gempa ini tergolong bencana nasional atau tidak. TEMPO/Imam Sukamto
Nama Masjid Ini Bikin Bingung Jusuf Kalla

Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan Masjid Muhaimunurrais di kompleks Markas Komando Pasukan Pengamanan Presiden.