Penempatan sejumlah petugas keamanan di sekitar kompleks sekolah PIRI, seperti saat terjadi demo anti Ahmadiyah kemarin, justru dianggap bisa membuat citra kondisi lembaga pendidikan itu saat ini tidak aman.
"Kalau ada pengamanan berlebihan itu bisa membuat masyarakat mengira sekolah PIRI juga jadi sasaran mereka (FPI-Red), padahal yang dimaksud oleh mereka adalah Ahamadiyah Qadiyan," ujarAlie Arie Susanto, Kepala Sekolah SMA PIRI 1 Yogyakarta, Kamis (10/3).
Kemarin, setelah mendapat anjuran dari pihak kepolisian, seluruh sekolah di bawah naungan Yayasan PIRI, seperti SMA PIRI 1, SMK PIRI 1, SMK PIRI 2, SMP PIRI 1, yang berada di berlokasi di dekat stadion Mandala Krida Yogyakarta sempat memulangkan anak didiknya lebih awal sekitar Pukul 10.30 WIB.
Menurut Alie, pihak kepolisian menganjurkan hal itu karena khawatir massa anti Ahmadiyah bisa bentrok di jalan dengan siswa sekolah Yayasan PIRI jika mereka dipulangkan Pukul 13.00 WIB. "Sebenarnya itu tidak perlu, karena sampai sore tidak ada satu pun orang FPI yang lewat sini dan ancaman ke kami dalam bentuk apa pun juga tidak ada," kata Alie.
Menurut Alie, hingga kini kegiatan pendidikan di lembaganya sama sekali tidak mengalami gangguan dan berjalan sebagaimana biasa. Aktivitas ujian akhir sekolah juga terus berlangsung hingga kini. Aktivitas persiapan 58 siswa SMA PIRI 1 yang akan mengikuti Ujian Nasional (UN) juga berjalan sesuai rencana semula.
Sementara itu, munculnya peningkatan ekskalasi demo anti Ahmadiyah di Yogyakarta tidak membuat Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta berencana mengeluarkan kebijakan khusus terhadap sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan PIRI.
Edi Heri Swasana, Kepala Dinas Pendidikan Yogyakarta mengatakan. massa anti Ahmadiyah pasti tidak akan mengganggu sekolah-sekolah yang berada di bawah Yayasan Piri.
Menurut Edi, hingga kini, tidak ada permintaan dari pihak Yayasan Piri untuk mendapat perlakuan khusus setelah muncul sejumlah aksi anti Ahmadiyah di Yogyakarta. "Mereka jelas bagian Ahmadiyah yang tidak mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi jadi pasti tidak diganggu," katanya.
Addi Mawahibun Idhom