Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yudhoyono: Nauzubillah Min Dzalik, Itu Tidak Kita Lakukan

image-gnews
ANTARA/Widodo S. Jusuf
ANTARA/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Apa reaksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setelah membaca pemberitaan dua koran Australia, The Age dan Sidney Morning Herald? Terlebih dengan headline The Age, "Yudhoyono Abused Power".  

Presiden Yudhoyono, seperti dikutip Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, langsung mengurut dada.  "Nauzubillah Min Dzalik, itu tidak kita lakukan, tapi itu dikatakan kita lakukan," kata Sudi mengutip perkataan Presiden.

Menurut Sudi, Presiden terpukul dengan pemberitaan itu. Ibu Negara, Kristiani Herawati, menangis mendengar kabar itu. Ibu Negara, kata Sudi, merasa terpukul karena tidak ada secuil yang dituduhkan itu benar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan Ibu negara secara transparan kegiatan itu dilakukan, mulai dari kegiatan pendidikan, sosial, penghijauan dan lingkungan hidup. "Itu yang dilakukan beliau dan transparan," ujarnya.

Seperti diberitakan, berita utama kedua koran itu mengutip bocoran Wikileaks yang secara eksklusif menceritakan penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Yudhoyono.

Dalam berita itu, disebutkan Yudhoyono, menurut sumber-sumber diplomat Amerika Serikat di Indonesia yang kemudian dibocorkan Wikileaks, pada Desember 2004 memerintahkan Hendarman Supandji, waktu itu Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus untuk menghentikan penyidikan kasus korupsi yang melibatkan Taufik Kiemas, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat yang juga suami mantan presiden Megawati. 

Berita juga menyebut keluarga Yudhoyono, khususnya Ibu Negara memanfaatkan posisi politiknya untuk mendapatkan keuntungan pribadi. 


EKO ARI WIBOWO
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

2 hari lalu

Julian Assange. AP/Sang Tan
Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika


Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

36 hari lalu

Pendukung pendiri WikiLeaks Julian Assange memegang spanduk, saat mereka berdiri di luar pengadilan tinggi pada hari Assange mengajukan banding terhadap ekstradisinya ke Amerika Serikat, di London, Inggris, 21 Februari 2024. REUTERS/Toby Melville
Julian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya

Jaksa AS berupaya mengadili Assange, 52 tahun, atas tuduhan bocornya dokumen rahasia militer dan kabel diplomatik AS yang disimpan oleh WikiLeaks.


Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

15 November 2023

Web Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas

Web Summit dimulai di Lisbon di tengah kontroversi mantan CEO Israel..


Anggota Parlemen Australia Tuntut Pembebasan Julian Assange dalam Diskusi di Washington

21 September 2023

Pendiri WikiLeaks Julian Assange meninggalkan Westminster Magistrates Court di London, Inggris 13 Januari 2020. REUTERS/Simon Dawson
Anggota Parlemen Australia Tuntut Pembebasan Julian Assange dalam Diskusi di Washington

Anggota Parlemen Australia menuntut pembebasan pendiri WikiLeaks Julian Assange, yang jika diekstradisi dari Inggris ke AS terancam hukuman 175 tahun.


Parlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan

9 Mei 2023

Pendiri WikiLeaks Julian Assange meninggalkan Westminster Magistrates Court di London, Inggris 13 Januari 2020. REUTERS/Simon Dawson
Parlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan

Jika diekstradisi ke Amerika Serikat, Julian Assange menghadapi hukuman hingga 175 tahun penjara dengan keamanan maksimum.


Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti

27 April 2023

Bukti foto yang dikumpulkan selama penyelidikan terhadap Pengawal Nasional Udara AS Jack Teixeira, yang dituduh membocorkan dokumen rahasia secara online, dirilis dalam sebuah dokumen oleh Departemen Kehakiman AS. Departemen Kehakiman AS/ handout via REUTERS
Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti

Jaksa Federal Amerika Serikat mengungkap temuan baru soal, Jack Teixeira, seorang Pengawal Nasional Udara yang dituduh membocorkan dokumen rahasia.


Inilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka

20 April 2023

Chelsea Manning, Edward Snowden, Reality Winner dan Jack Teixeira. REUTERS, Facebook
Inilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka

Selain Jack Teixeira, tiga pembocor dokumen rahasia telah lebih dulu membuktikan rapuhnya sistem pengamanan data AS.


Kebocoran Dokumen Rahasia: Menguji Sistem Pengamanan Data AS

18 April 2023

Chelsea Manning, Edward Snowden, Reality Winner dan Jack Teixeira. REUTERS, Facebook
Kebocoran Dokumen Rahasia: Menguji Sistem Pengamanan Data AS

Sebuah laporan pemerintah pada 2017 menemukan bahwa lebih dari 1,2 juta pegawai pemerintah memiliki akses ke dokumen rahasia dan "sangat rahasia".


Pengamat Pertahanan Sebut Faktor Utama Dokumen Rahasia AS Bocor

18 April 2023

Jack Douglas Teixeira (Facebook)
Pengamat Pertahanan Sebut Faktor Utama Dokumen Rahasia AS Bocor

Pengamat Pertahanan Beni Sukadis mengatakan faktor manusia sebagai penyebab utama kebocoran dokumen rahasia berisi data intelijen Amerika Serikat


Jack Teixeira, Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon, Siapa Dia?

15 April 2023

Jack Douglas Teixeira (Facebook)
Jack Teixeira, Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon, Siapa Dia?

Jack Teixeira memiliki "akses kompartemen sensitif" sejak 2021 yang memberinya akses luas ke dokumen rahasia dan sangat rahasia.