Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

India Perkuat Senjata Militer

image-gnews
mashable.com
mashable.com
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -India semakin serius meningkatkan kemampuan militer guna meningkatkan pengaruhnya di dunia internasional. Negara di Asia Selatan ini telah menjadi pengimpor senjata militer terbesar dunia, mengalahkan Cina.

Berdasarkan laporan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), lembaga riset internasional mengenai konflik, dan persenjataan yang berdiri sejak 1966, India berada di atas dengan sembilan persen total impor senjata global selama empat tahun sejak 2006. India sedang menuju kekuatan militer baru dunia. Nilai impor senjata India mengalahkan Cina yang memasok enam persen senjata dari total impor global.

Analis lembaga yang berbasis di Swedia menyebutkan impor senjata negara Asia Selatan ini meningkatkan kekuatan militer menandingi kekuatan militer Cina. “India mempunyai ambisi menjadi negara utama di benua Asia dan (lalu) kekuatan regional,” kata pengamat Asia Selatan dari Jane's Defense, Rahul Bedi, di London. “Untuk menjadi besar, Anda harus memproyeksikan kekuatanmu.”

Sembilan persen dari total impor senjata selama empat tahun merupakan pembelian tertinggi dalam beberapa waktu ke depan. “Dari apa yang mereka telah pesan saja, kita tahu dalam beberapa tahun ke depan, India menjadi importir terbesar,” kata analis senior SIPRI, Siemon T. Wezeman.

Juru bicara Menteri Pertahanan India, Sitanshu Kar, menolak berkomentar dari laporan itu.

Masih berdasarkan laporan tersebut, Amerika Serikat menjadi pengekspor senjata terbesar di dunia, di atas Rusia dan Jerman. Investasi India berada di tengah meningkatnya kekhawatiran kekuatan Cina. India menyiapkan senjata untuk mengamankan jalur laut Samudera Hindia.

Investasi India yang mencapai miliaran dollar ini dipakai untuk mendatangkan pesawat jet tempur dan kapal induk jenis carrier. Ini akan meningkatkan kemampuan tempur angkatan udara dan angkatan lautnya. 

Hubungan India masih kurang harmonis dengan Cina dan Pakistan. India dan Cina pernah berebut perbatasan saat perang 1962. Begitupula masalah perbatasan dengan Pakistan. India berusaha meningkatkan pengaruhnya di dunia internasional, termasuk dengan menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

India mengangarkan biaya pertahanan US$ 32,5 miliar pada tahun ini. Naik 40 persen dari dua tahun sebelumnya. Sekitar 70 persen diantaranya dipakai untuk mendatangkan persenjataan. India memasok persenjataan dari Rusia, sekitar 82 persen. Namun, negara pengeskpor lainnya mulai mendekati India.

Dalam kunjungannya bulan Juli ke India, Perdana Menteri Inggris, David Cameron mengadakan kerja sama senilai hampir US$ 1,1 miliar, untuk membeli 57 pesawat jet tipe Hawk. Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, dalam kunjungan November lalu, menjalin kerja sama US$ 4,1 miliar untuk sepuluh pesawat pengangkut tipe C-17.

Perancis dan India sudah hampir menyelesaikan kerja sama senilai US$ 2,1 miliar untuk pesawat jet tempur Mirage 2000, saat Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy berkunjung Desember lalu. Beberapa pekan kemudian India dan Rusia resmi berkejasama dalam pengembangan generasi kelima sektor jet tempur. Kerja sama dilakukan saat kunjungan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev.

India masih menunggu kapal laut jenis carrier yang diperbaharui bernilai US$ 2,3 miliar, dan memesan enam kapal selam seharga US$ 4,5 miliar dari Perancis. India diperkirakan mengeluarkan US$ 80 miliar dalam sepuluh tahun nanti untuk meningkatkan senjata militernya itu.

Menurut Wezeman, India akan membeli 126 jet tempur senilai US$ 11 miliar, dan sekitar 200 helikopter senilai US$ 4 miliar. Kapal karier amphibi senilai US$ 300 juta sampai US$ 500 juta per kapal, dan sedang berdiskusi memesan kapal selam bernilai US$ 10 miliar.

AP | IRVAN WIRADINATA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

5 hari lalu

Front Mahasiswa Anti Kekerasan Papua menggelar Aksi didepan gedung Komnas HAM RI, di Jakrta, Jumat 3 Maret 2023. Aksi ini sebagai bentuk Solidaritas rakyat Papua Wamena terhadap Pelanggaran HAM yang di perbuat oleh TNI/POLRI dan menuntut usut penembakan di Wamena yang mengakibatkan 9 orang meninggal. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum


Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

21 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.


Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

27 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.


KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

Pegiat HAM Desak Revisi Peradilan Militer
KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.


Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Gambar tangkapan video menunjukkan adegan serial Netflix berjudul
Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.


2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

Ilustrasi TNI. ANTARA
2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.


Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi. Youtube Antara
Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.


Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.


Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.


Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Ilustrasi pengamanan dan pemantauan kemanan bandara Soekarno Hatta. ANTARA/Lucky R.
Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."