“Kebanyakan yang resah itu ibu-ibu,” ujar Juru Bicara Jemaat Ahmadiyah Kabupaten Garut, Kurnia Wardi, kepada Tempo, Senin (14/3).
Menurut dia, keresahan itu karena kebanyakan jemaahnya tidak biasa didatangi aparat penegak hukum. Apalagi jemaah yang berada di daerah terpencil. Aparat penegak hukum yang mendatangi rumah warga itu berasal dari personel TNI yang berada di tiap kecamatan.
Selain itu, warga Ahmadiyah pun sempat diminta untuk keluar dari komunitasnya. Dalihnya untuk menjaga kondisi keamanan. Cara itu dilakukan aparat dengan menunjukkan sebuah koran yang memuat enam orang warga Ahmadiyah di Tasikmalaya yang menyatakan keluar dari komunitasnya. “Katanya mereka mau memfasilitasi kalau mau melakukan hal yang serupa, tapi itu cuma satu kasus saja tidak banyak,” ujar Kurnia.
Namun, Kurnia mengaku tidak ada tindakan intimidasi dari personel TNI terhadap Jemaat Ahmadiyah. Menurutnya, TNI hanya mengunjungi rumah warga untuk mendata jumlah anggota Ahmadiyah. “Mereka hanya bersilaturahmi saja dan melakukan pendataan, tidak ada intimidasi. Tapi kalau bagi ibu-ibu, kedatangan aparat itu menjadi resah karena tidak biasa,” ujarnya.
Kurnia menambahkan, selama ini warga Ahmadiyah menaati peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, termasuk peraturan Gubernur Jawa Barat. Menurutnya, setelah keluar aturan Gubernur semua atribut dan papan nama telah diturunkan dari aset Ahmadiyah termasuk masjid. Bahkan pengajian rutin yang biasa digelar pun dihentikan.
“Kami akan taat terhadap pemerintah, tapi tolong yang kontra terhadap Ahmadiyah juga untuk bersabar dan tidak berbuat anarkis. Biarkan proses yang dilakukan pemerintah ini berjalan,” ujarnya.
Sementara itu sampai berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari pihak Komando Distrik Militer 0611 Garut terkait pendataan Jemaat Ahmadiyah yang dilakukan anggota TNI.
Saat dihubungi, nomor seluler Komandan Kodim 0611 Garut Letnan Kolonel Edy Yusnandar, tidak aktif. Namun salah seorang anggota TNI yang enggan disebutkan namanya membantah bila personel TNI mendatangi rumah warga Ahmadiyah.
SIGIT ZULMUNIR