Sekretaris Daerah Kabupaten Pidie, M Iriawan mengatakan distribusi bantuan dan bahan makanan sudah baik. “Tidak ada kendala, sudah cukup untuk tiga hari ke depan, nanti kita distribusikan kembali,” ujarnya kepada Tempo, Senin (14/3).
Untuk daerah yang belum tembus transportasi darat, Desa Blang Pandak dan Rantau Panyang juga sudah dipasok makanan melalui helikopter dan diperkirakan cukup untuk beberapa hari. “Jadi tidak ada masalah makanan lagi untuk warga yang selamat dari banjir bandang,” kata Iriawan.
Menurut dia, nilai kerugian akibat banjir tersebut belum bisa dipastikan. “Masih perlu dihitung secara rinci,” ujarnya. Tetapi melihat banyaknya ruas jalan yang rusak, rumah penduduk dan jembatan, diperkirakan nilai kerugian sekitar Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun.
Untuk membersihkan Tangse dari sisa banjir bandang, pemerintah daerah setempat juga mengerahkan alat berat. Saat ini hanya ada tiga alat berat yang melakukan pembersihan jalan dan pemukiman penduduk. “Kalau seandainya ada yang mau membantu, kami sangat membutuhkannya,” kata Iriawan.
Selain alat berat, juga didatangkan empat ekor gajah dari Kecamatan Mane untuk membantu proses pembersihan lokasi. Tim relawan dari berbagai LSM maupun partai politik di Aceh juga telah turun ke lokasi untuk membantu korban bencana. Relawan juga terus berusaha membuka jalan untuk tembus daerah terisolasi.
Baca Juga:
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Apriadi menyampaikan pihaknya juga membuka rekening peduli bagi masyarakat yang ingin membantu korban bencana banjir Tangse.
Melalui pesan pendeknya, dia menulis: Barangsiapa ingin menyalurkan bantuan kepada korban banjir bandang Tangse, Kabupaten Pidie, BPBD telah membuka rekening 008.10.02.610001.9 pada PT. Bank Aceh Cabang Sigli.
Adi Warsidi