Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekspor Ikan Hias Banyuwangi ke Jepang Mandeg  

image-gnews
TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan
TEMPO Interaktif, BANYUWANGI - Sejumlah pengusaha ikan hias asal Banyuwangi, Jawa Timur, terpaksa menghentikan ekspornya ke Jepang sejak negara itu tertimpa musibah gempa dan tsunami, Sabtu pekan lalu.

Abdul Karim, 45 tahun, salah seorang eksportir ikan hias di Desa Bansring, Kecamatan Wongsorejo, mengatakan, sebelum musibah tsunami, dia biasanya mengekspor 40 box ikan hias setiap pekan. Dua kota di Jepang menjadi tujuan ekspor, yakni Fukushima dan Kaniki.

Abdul Karim sudah melakukan ekspor ikan hias ke Jepang sejak 10 tahun lalu. Bahkan, berbeda dengan eksportir ikan hias lainnya, Abdul Karim hanya mengkhususkan pasar ekspornya ke Jepang.

Menurut Abdul Karim, jenis ikan hias yang paling digemari di Jepang adalah Angel-angel dan bethok. Pengiriman biasanya dilakukan setiap Senin. "Tapi Senin lalu kami tidak bisa ekspor," katanya saat dihubungi Tempo, Rabu (16/3).

Karim menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, bencana tsunami telah menghancurkan seluruh peralatan dan ratusan akuarium di Fukushima. Kondisi tersebut diperkirakan baru pulih tahun depan. Sementara di Kaniki kerusakan terjadi pada pembangkit listrik. "Listrik di Kaniki diperkirakan stabil dua bulan lagi," ujarnya.

Akibat berhentinya ekspor ikan hias, Karim mengaku merugi Rp 50 juta per minggunya. Saat ini dia hanya menjual ikan hias di dalam negeri, seperti ke Bali dan Bandung. "Sambil menunggu pulihny kondisi di Fukushima dan Kiniki," ucapnya.

Pengusaha ikan hias lainnya, Ikhwan Arif, 27 tahun, mengatakan, dia juga terpaksa menghentikan ekspor ke Jepang yang sudah dilakukannya sejak tahun 1992 lalu. Sebelumnya, setiap pekan jumlah ekspor ikan ke Jepang mencapai 20-50 box atau senilai Rp 1 miliar - Rp 2 miliar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikhwan lebih beruntung dari Abdul Karim. Pengusaha ekspor yang tergolong besar di Banyuwangi itu juga melakukan ekspor ke negara-negara di Eropa. "Sejak pekan ini kami alihkan ke Eropa," paparnya.

Jumlah ekspor ke Eropa juga menjadi semakin banyak, yakni 100 box hingga 200 box setiap pekan. Pasar Eropa seperti Italia dan Prancis, kata dia, justru lebih menguntungkan karena harganya 50 persen lebih tinggi daripada pasar di Asia Tenggara.

Selain membidik Eropa, Ikhwan juga mengekspor ikan hiasnya ke Amerika dan Timur Tengah.

Menurut data Dinas Perindustrian Perdagangan Banyuwangi, Jawa Timur, komoditi ekspor ikan hias menempati urutan pertama dengan volume ekspor lebih dari 1 juta ekor atau senilai Rp 2,8 miliar per tahun. IKA NINGTYAS.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

3 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan total nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.


Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

4 hari lalu

India, Cina, dan Pakistan merupakan tiga besar negara tujuan ekspor CPO Indonesia sepanjang 2012-2020 menurut BPS.
Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.


Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.


Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Penyanyi grup band Coldplay, Chris Martin menghibur penonton dalam Expo 2020 di Dubai, Uni Emirat Arab, 15 Februari 2022. REUTERS/Christopher Pike
Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.


Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.


Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Presiden Jokowi berpidato saat Peresmian Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Kongres XXV PWI berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 25 hingga 26 September 2023 yang mengangkat tema Menuju PWI yang Mampu Menjawab Tantangan Zaman. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.


Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan bersama Presiden Jokowi dan Menteri ESDM Arifin Tasrif di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 21 Desember 2022. Airlangga menyebut dirinya sudah melaporkan ke presiden mengenai kesiapan Indonesia untuk menghentikan PPKM. TEMPO/Subekti.
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.


Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Desember 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.


Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.


Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.