"Ada keluhan (tentang) kecepatan kapal, yang lambat itu mengganggu kapal-kapal lain yang berkecepatan tinggi," ujar Freddy seusai rapat di Istana Wakil Presiden, Rabu (16/3). Dermaga tambahan itu akan dibangun satu di sisi Merak, dan satu lagi di sisi Bakauheni.
Untuk mengurangi kemacetan, Kementerian juga akan membangun pemecah arus senilai Rp 400 miliar. Selama ini, kata Freddy, arus laut yang kencang menyulitkan kapal merapat, sehingga membuat waktu penyeberangan makin lama.
Pemerintah pun akan mengevaluasi jadwal docking kapal-kapal yang rusak, dan mengusahakan agar ada saling isi jadwal agar penyeberangan tak terhambat. Dalam sebulan, cuma boleh ada empat kapal yang menjalani docking, yang wajib dilaporkan empat bulan sebelum docking dilakukan.
Seluruh izin angkutan penyeberangan atau kontrak konsesi di lintas Merak-Bakauheni pun akan dievaluasi dalam waktu sebulan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Lantas, izin konsesi akan dirumuskan ulang sesuai rekomendasi BPKP.
Freddy mendapat keluhan pula mengenai perizinan, yang jumlahnya kini mencapai 20 izin. Wakil Presiden Boediono meminta proses perizinan pelayaran dirampingkan tanpa mengorbankan aspek keselamatan. Rapat itu memutuskan juga percepatan optimalisasi kapasitas dermaga. Sebab sekarang dari lima dermaga yang ada, hanya satu yang optimal dan aman.
BUNGA MANGGIASIH