TEMPO Interaktif, Tangerang--Kabupaten Tangerang saat ini mulai mengalami krisis sampah. Gejala ini terlihat dari banyaknya sampah yang tidak terangkut dan tersebar di sejumlah titik. Selain berserakan hingga ke jalan-jalan, tumpukan sampah menimbulkan bau busuk dan mengotori lingkungan.
Berdasarkan pantauan Tempo, di pasar Kelapa Dua misalnya, sampah sudah menumpuk sejak beberapa pekan. Bahkan tumpukan sampah telah setinggi hampir dua meter. Bau sampah yang diguyur hujan dan ditimpa panas menyengat hingga radius dua kilometer. Padahal dibelakang pasar itu dan tumpukan sampah hanya berjarak dua meter dengan perumahan warga.
Tumpukan sampah juga terlihat jelas dibeberapa titik di Kecamatan Balaraja seperti di ruas jalan menuju Pasar Sentiong dan dekat pabrik PT Adis dan PT Pemi hingga berserakan di jalan. Karyawan pabrik yang berada disekitar itu.mengeluhkan bau dan kotornya lingkungan mereka."Bau dan terlihat sangat kotor,"kata Saefudin, salah seorang karyawan.
Juhri warga setempat juga mengeluhkan tumpukan sampah di ruas jalan menuju Pasar Sentiong. Menurutnya, sudah hampir sebulan ini tumpukan sampah di tiga titik itu belum diangkut juga. "Sampah ini dari buangan warga dan sebagian dari sampah pasar,"katanya.
Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, Agus Suryana mengakui kewalahan mengatasi sampah-sampah tersebut. Hal ini, kata Agus, disebabkan sejumlah faktor diantaranya terbatasnya armada pengangkut sampah, minimnya alat berat untuk meratakan sampah di TPA Jatiwaringin Mauk, Kabupaten Tangerang dan pola masyarakat yang enggan membuang sampah di tempat pembuangan sampah resmi milik Kabupaten Tangerang."Sehingga banyak sampah yang masih tercecer," katanya kepada Tempo, hari ini.
JONIANSYAH