Penguatan nilai tukar rupiah menjadi faktor penentu ketahanan anggaran. Simulasi anggaran yang dilakukan Kementerian Keuangan mengisyaratkan setiap penguatan nilai tukar sebesar Rp 100 per US$ 1 akan menghemat duit negara hingga Rp 1,7 triliun.
Hingga Maret ini nilai tukar sudah menguat hingga Rp 400 dari asumsi APBN sebesar Rp 9.200 per dolar. "Jika penguatan terus bertahan maka anggaran bisa hemat sebesar Rp 6,8 triliun," tambahnya.
Penguatan nilai tukar mengkompensasi defisit akibat melesetnya harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$ 80 dan penurunan realisasi lifting minyak bumi pada APBN sebesar 970 ribu barel per hari.
Adapun sensitivitas anggaran untuk masing-masing komponen adalah defisit Rp 800 miliar untuk setiap kenaikan USS 1 per barel ICP dan defisit Rp 900 miliar untuk penurunan target lifting minyak tiap 5 ribu barel per hari.
Simulasi Kementerian Keuangan mengandaikan realisasi lifting 950 ribu per hari dan kenaikan ICP hingga US$ 86 per barel menghasilkan defisit sebesar Rp 8,4 triliun.
Simulasi terhadap komponen ICP, nilai tukar, dan lifting minyak masih menghasilkan defisit anggaran hingga 1,86 persen dari APBN. "Defisit tak akan lebih dari 2 persen, anggaran masih aman."
ANTON WILLIAM