TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak pemuka agama dan tokoh masyarakat dari perkotaan hingga pedesaan berperan dalam penanggulangan aksi terorisme di Indonesia. Akhir-akhir ini, negara ini dikejutkan dengan pengiriman paket bom buku. Ia mengatakan perlunya peningkatan tingkat solidaritas dan kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Kita tidak boleh membiarkan negeri ini menjadi tanah petualangan, kemurkaan dan kebencian tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab," kata Presiden dalam sambutan peringatan Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1933 di Markas Besar TNI Cilangkap, Senin petang, (21/3).
Presiden yang mengenakan batik warna hijau gelap didampingi Ibu Negara, Kristiani Herawati Yudhoyono. Wakil Presiden Boediono dan istri, Herawati Boediono juga terlihat hadir. Acara juga dihadiri pimpinan lembaga tinggi negara dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Bersatu II, Kepala kepolisian Jenderal Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Pekan lalu, Presiden juga menyampaikan keprihatinan yang sama atas maraknya bom yang dikirimkan dalam bentuk paket buku. Secara tidak langsung, Presiden menyampaikan bahwa tujuan para pelaku bom adalah dirinya. Presiden menyesalkan bom yang dikirim itu telah menelan korban yang tidak bersalah. Menurut Yudhoyono, aksi selama ini telah menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan di tingkat masyarakat.
Presiden mengharapkan para pemuka agama bisa mengajak umatnya tetap memegang keimanan yang diyakini. Ia juga meminta para pemuka mengajak umatnya taat hukum, sikap yang tidak merusak dan mengikuti aturan hukum. "Apapun agamanya pasti ingin kehidupan yang aman, kedaiaman dan sejahtera," ujarnya.
Pemuka agama, kata Presiden, juga perlu memupuk jiwa, sehingga bersemi dan tumbuh kedamaian, ketentraman dan harmoni. Kedamaian, lanjut Yudhoyono, adanya di hati bukan dalam pidato yang berapi-api, bukan pernyataan politik yang indah-indah. Hal ini mengkritik pidato politik salah seorang pimpinan partai politik beberapa hari terakhir.
Yudhoyono menegaskan ajakan kepada umat ini harus dilakukan secara persuasif untuk mewujudkan kehidupan damai, toleran dan harmoni umat beragama. Ia mengingatkan masyarakat membutuhkan tauladan dalam kehidupan keseharian dan penerapan ajaran agama. Peran ini diharapkan dari para pemuka agama. Presiden juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemuka Hindu dan umatnya yang telah melaksanakan peran yang diharapkan.
Selain itu, Presiden juga mengharapkan peran dari aparat kepolisian dan aparat penegak hukum mengungkap kasus ini. "Aparat harus sungguh-sungguh profesional dan semua elemen perlu berpartisipasi," ujar Presiden.
EKO ARI WIBOWO