Tol Jakarta-Surabaya menjadi prioritas kementerian Pekerjaan Umum. “Kami akan terus melakukan pembebasan lahan biar tol mangkrak cepat diproses,” kata Purnomo, Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, di Jakarta, Senin (21/3).
Sebagian besar dari 24 ruas tol mangkrak terhambat penyelesaiannya lantaran terkendala pembebasan lahan. Namun, pembebasan lahan di sejumlah ruas tol hampir tuntas, seperti Semarang-Bawean yang sudah mendekati 100 persen, dan Gempol-Pandaan sekitar 96-97 persen.
Sementara satu segmen sepanjang tiga kilometer di ruas tol Surabaya-Mojokerto segera beroperasi. Selain itu, pembebasan lahan untuk 2 dari 4 segmen di ruas Pejagan-Pemalang juga sudah selesai. Sedangkan untuk pembebasan lahan di ruas tol Cikampek-Palimanan, kata Purnomo, sudah lebih dari 90 persen.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Ahmad Ghani Gazali mengatakan, laporan perkembangan 24 tol mangkrak akan diserahkan hari ini kepada Wakil Presiden Boediono. Setelah itu, kantornya berencana mengamandemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT). “Setelah itu kami menjadwalkan penandatanganan amandemen,” tuturnya.
Gani menjelaskan, pemerintah bakal mencari solusi agar 24 ruas tol mangkrak tersebut tetap dibangun. Setelah amandemen PPJT diteken, kemungkinan hal yang dilakukan berikutnya adalah melanjutkan pembebasan lahan. “Itu pembangunan tol tahap pertama,” tuturnya.
Sebelumnya Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Frans Sunito mengusulkan pemerintah membentuk satuan tugas yang khusus menangani masalah pembebasan lahan. Satgas ini harus menyelesaikan pekerjaannya mulai pertengahan tahun ini hingga tahun depan.
Pembebasan tanah luar biasa strategis. Enam dari 24 ruas tol mangkrak yang ditangani Jasa Marga, menurut Frans, sekitar 70-80 persen pembebasan lahannya belum rampung. Padahal, bila jadwal pembebasan dipercepat minimal 6 bulan saja, kantornya mampu menyelesaikan seluruh jalan tol itu pada 2013.
SUTJI DECILYA