TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Intelijen Negara akan memantau akun jejaring sosial seperti twitter dan facebook yang mengarah pada teror dan subversif. "Yang membahayakan tentu akan kita pantau," ujar Kepala BIN Jenderal (Purn) Sutanto, usai sidang RUU Intelijen di DPR, Selasa, 22 Maret 2011.
Namun, Sutanto mengatakan bahwa BIN tak akan bertindak lebih jauh. Menurutnya, BIN akan menyerahkan data hasil pemantauan tersebut kepada Departemen Komunikasi dan Informasi. "Biar Menkominfo yang menentukan langkahnya. Bukan BIN yang mengambil langkah," lanjutnya.
Ia mengatakan, langkah seperti ini merupakan salah satu tugas BIN untuk memperkuat fungsi kementerian-kementerian dalam menegakkan aturan. "Kalau hukum ke kepolisian, masalah penyelundupan ke bea cukai. Kita memperkuat supaya departemen terkait bisa berfunsi lebih kuat," ujarnya.
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini
8 Agustus 2015
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini
Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.
TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda
9 Mei 2015
TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda
Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.
Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang
8 Mei 2015
Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang
Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.
Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei
8 Mei 2015
Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei
Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.
Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei
8 Mei 2015
Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei
Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih
8 Mei 2015
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih
Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan
8 Mei 2015
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan
Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.
Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei
8 Mei 2015
Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei
Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.
Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum
7 Mei 2015
Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum
ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.
WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur
7 Mei 2015
WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur