Namun, ia tidak membantah adanya gerakan anti Ahmadiyah. Al Khaththath melanjutkan, gerakan anti Ahmadiyah tidak memiliki hubungan dengan adanya kabar rencana penggulingan itu.
FUI dalam menyikapi Ahmadiyah katanya, sudah jelas, yaitu pembubaran ajaran yang dianggap sesat. "Lebih dari itu tidak benar," tegas dia.
Al Jazeera dalam edisi Selasa 22 Maret 2011 menyebut nama Forum Umat Islam. Dalam laporan itu dikatakan FUI sebagai organisasi Islam telah menempatkan sejumlah nama dalam jajaran Dewan Revolusi Islam. Nama-nama tersebut ditempatkan dalam posisi Dewan Fuqoha, kepala negara dan wakil kepala negara, menteri, serta DPRS/MPRS.
Disebutkan juga dalam laporan investigasi itu, ada beberapa pensiunan jenderal bintang tiga di balik gerakan anti-Ahmadiyah dan kekerasan terhadap jemaatnya di Indonesia. Mereka diam-diam mendukung organisasi itu karena memiliki tujuan sama yakni menjatuhkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari kekuasaannya.
“Dia (datang) ngasih support saja,” kata Pimpinan Gerakan Reformasi Islam, Garis, Chep Hernawan seperti dikutip dari laporan investigasi Al Jazeera. “Dia mengatakan jihad tetap harus jalan terus. Kita tidak boleh mundur sampai pembohong itu jatuh."
Menurut pengakuan Chep, sang Jenderal mendekatinya akhir Januari, atau sekitar sebulan sebelum kekerasan terhadap jemaat Ahmadiyah di Cikeusik terjadi. Sang Jenderal muak dengan kebohongan pemerintahan Yudhoyono. “Para bintang tiga ini (bertanya) apa yang diangkat untuk menumbangkan Susilo Bambang Yudhoyono. Isunya apa? Kasus Century tidak mampu… Barangkali isu Ahmadiyah.”
Dari pengakuan itu, jurnalis Al Jazeera Step Vassen menyebut, sang Jenderal mendukung gerakan organisasi Islam. Sang Jenderal menganggap Yudhoyono terlalu lemah dan terlalu reformis.
Vaseen mengatakan laporan investigasinya ini merupakan konfirmasi pertama kali adanya dukungan kuat gerakan anti-Ahmadiyah seperti Front Pembela Islam, dan organisasi sejenis. Dalam kesimpulannya, Vessen menyebut permainan politik kekuasaan menggunakan kekerasan agama benar terjadi.
Gerakan anti-Ahmadiyah marak di seluruh daerah Tanah Air tahun ini. Bahkan, di Cikeusik, Bogor, Jawa Barat, kekerasan terjadi terhadap jemaat Ahmadiyah, tiga di antaranya tewas.
RIRIN AGUSTIA | PURWANTO