TEMPO Interaktif, Jakarta - Politisi Partai Golkar Agung Laksono menduga, belum digelarnya pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan elit Partai Keadilan Sejahtera soal format koalisi semata karena kesibukan Presiden.
"Mungkin karena kesibukan beliau. Juga karena kondisi politik Indonesia semakin baik" kata Agung Laksono yang juga Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di kantor Presiden, Kamis 24 Maret 2011.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini, kondisi koalisi semakin membaik setelah Sekretariat Gabungan sepakat melakukan moratorium. "Setgab sudah berbicara untuk moratorium tidak ada saling membicarakan satu dengan yang lain supaya lebih sejuk iklim politik," ujar Agung.
Agung menegaskan, moratorium dibahas dalam pertemuan politisi partai anggota Setgab di Hotel Sultan Jakarta, Rabu 16 Maret 2011 malam. Enam partai pendukung pemerintah, menyepakati adanya moratorium untuk tak saling menyerang antara partai koalisi.
Dengan kesepakatan itu, kata Agung, tidak akan terjadi lagi kader partai berpandangan berbeda antara satu partai dengan lainnya. "Ini jadi tontonan agedan yang tidak sehat saling serang menyerang," ujarnya.
Sikap Partai Golkar dan PKS memotori hak angket mafia pajak menimbulkan kekecewaan Partai Demokrat dan Presiden. Partai Demokrat mengancam dan mendesak presiden untuk mendepak menteri dari dua partai ini dari kabinet.
Kedua partai itu memiliki sikap berseberangan dengan pemerintah. Kemudian, Presiden memanggil semua pimpinan partai koalisi, namun kini tinggal petinggi PKS yang belum diajak bicara.
EKO ARI WIBOWO