Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Sensor di Balik Semar  

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - DIY, lazim dikenal sebagai singkatan dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Tapi bagi Yaksa Agus, perupa kelahiran Bantul, 36 tahun lalu, DIY juga berarti Do It Yourself (Jadilah diri sendiri). Bebas tanpa sensor.


Melalui pameran tunggal bertajuk Supersemar, 19 panel lukisannya berjudul DIY (Do It Yourself) #2 dipamerkan di Sangkring Art Space, Yogyakarta, sepanjang 18 Maret-18 April 2011. Masing-masing panel itu berukuran sama, 80X62 sentimeter. Dilukis dengan menggunakan cat akrilik di atas kanvas, Agus menambahkan idiom perangko sebagai dekorasi karyanya. “Jadi memang mirip bentuk perangko,” kata Agus.


Dalam 19 panel lukisan itu, terlukis sepasang kaki dalam berbagai gaya dan model. Dari depan, belakang dan samping dengan bermacam pose; saling silang, selonjor hingga saling garuk. Bentuk lukisannya realistis dengan warna-warna cerah.


Selain 19 panel DIY, belasan karyanya yang lain dalam pameran itu juga berkarakter figuratif perangko itu ke dalam karya yang lain. Semisal Super Semar #1 dan #2, ASB (Asal Bapak Senang) yang terdiri dari 9 panel dengan ukuran masing-masing 62X53 sentimeter hingga Tangan Kiri Kaki Kanan.


Agus telah melangkah cukup jauh. Lima tahun lalu, Agus mulai bergabung dalam sebuah organisasi Mail Art International yang berpusat di Belanda. Komunitas itu berisikan perupa dan masyarakat yang punya ketertarikan membuat karya seni menjadi barang pos. Semisal kartu pos atau perangko. Pengalaman selama bergabung dalam komunitas itulah, yang diakui Agus sangat mempengaruhi karya-karyanya yang dipamerkan kali ini.


Seperti sebuah karya seni dengan pesan yang terkandung di dalamnya, kata Agus, perangko adalah penyambung pesan. Tanpa perangko surat yang terkirim tentu tak bakal sampai ke alamat tujuan.


“Saya ambil semangat perangko,” kata dia. Tak heran, semua karyanya kini berbingkai perangko. Namun, dia mengingatkan, jangan lupa!, “Perangko sekaligus alat sensor negara.”


Secara umum, pesan itulah yang ingin diungkap dalam lukisan karyanya. Dari sejumlah lukisannya, semisal Super Semar, Super Gareng, dan Super Bagong, tak satupun karakter tokoh yang dilukis yang mirip dengan karakter tokoh-tokoh punakawan dalam cerita pewayangan itu. Tak ada hidung bulat Bagong atau pantat besar Semar. “Karakter karikatural semua,” kata dia.


Kurator pameran Hendra Himawan menilai apa yang diungkap Agus dalam Supersemar bukanlah upaya mempertanyakan kembali ringkasan kelam sejarah negeri ini. Namun, “potret kiasan manusia super, tingkah laku ‘semar-semar baru’ yang hadir,” tulis dia dalam pengantar pameran.


Semar adalah tokoh yang sangat populer di kalangan masyarakat Jawa. Saking terkenalnya, Semar hadir dalam berbagai produk intelektual budaya. Semar Mendem, Semar Mesem, Plintheng Semar hingga Semar “paling gres”, Super Semar.



ANANG ZAKARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

5 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

12 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.