"Cadangan pangan kita untuk atasi rawan pangan, saat stoknya masih stabil," kata Kepala Badan Program Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BP2KP) NTT, Niko Nuhan kepada wartawan di Kupang, Kamis (24/3).
Cadangan pangan pemerintah itu, menurut dia, masih tersimpan di gudang Dolog NTT. Jika dibutuhkan baru distribusikan bagi daerah yang terkena dampak rawan pangan.
Dia mengatakan, beras cadangan pangan pemerintah saat ini yang masih tersimpan di gudang Dolog hingga Februari 2011 sebanyak 3.233 ton. Jumlah ini berasal dari stok penanggulangan bencana dan cadangan pangan pemerintah. Dari jumlah itu, 200 ton di antaranya, merupakan stok cadangan kewenangan gubernur.
Selain itu, lanjutnya, stok di Dolog itu, 2.890 ton di antaranya berasal dari bantuan Kementrian Sosial tahun lalu untuk kepentingan intervensi rawan pangan. "Total seluruh beras cadangan pangan yang ada berjumlah 3.233 ton beras untuk atasi rawan pangan di daerah ini," katanya.
Sementara itu, kata dia, cadangan pangan di masyarakat juga masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Saat ini masyarakat baru saja selesai panen kacang-kacangan dan padi," katanya.
Sejauh ini, tambahnya, belum ada laporan daerah yang mengalami rawan pangan. Biasanya laporan itu masuk pada bulan Januari, namun sampai Maret masih aman. "Kemungkinan daerah rawan itu ada, tapi jumlah tidak banyak," katanya.
YOHANES SEO