Harimau Sumatera yang mati ini ditemukan di dekat kawasan Taman Nasional Berbak, tepatnya di Parit VI Desa Air Hitam Laut. Harimau tersebut berjenis kelamin jantan. berumur 9 hingga 10 tahun, berat badan 110 kg, dan panjang 150 cm.
Kini bangkai binatang langka dan dilindungi tersebut sudah diotopsi di Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi. Sejak Selasa lalu bangkai harimau itu sudah berada di Laboratorium, tetapi karena tidak ada petugas, otopsi bangkai hewan itu ditunda hingga tadi pagi. “Hasil otopsi baru diketahui besok pagi”, kata Azrin, Kepala Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jambi, Kamis (24/3).
Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tim otopsi yang terdiri Dr Ina Inayanti dan Dr Puji, tidak menemukan tanda gosong bekas setrum di tubuh harimau. ”Hanya ditemukan darah di sekitar mulut harimau. Ada kemungkinan harimau ini mati karena diracun,", ujar Azrin.
Sementara itu, Trisiswo, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, menyatakan, setelah diotopsi, bangkai harimau ini akan diawetkan, dan akan diserahkan ke museum atau ke kebun binatang. "Sebelumnya sudah ada yang memesan harimau yang diawetkan," kata Tri.
Tri menambahkan, harimau tersebut ditemukan di kebun sawit miliki Aharar dan Hu liang. Mereka kini masih diperiksa polisi. Bila terbukti bersalah, “Mereka bisa dihukum karena kelalaiannya,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpung Tempo, selang waktu tiga bulan terakhir sudah dua ekor harimau Sumatera mengalami nasib sama, dengan lokasi yang sama pula.
SYAIPUL BAKHORI