Aksi unjuk rasa para mahasiswa ini mengejutkan seluruh staf dan pengajar STAIN. Berkumpul di halaman kampus, mereka berbondong-bondong menuju kantor rektorat sambil membawa spanduk.
Menggunakan meja belajar sebagai panggung, mereka menggelar mimbar bebas sambil menggalang mahasiswa lain untuk bergabung. "Jangan jadi mahasiswa pengecut, keluar dari kelas dan beraksi di sini," ujar Muhammad Yasir, dosen mata kuliah Media Teknologi Pendidikan yang menjadi koordinator aksi, Kamis (24/3).
Dalam orasinya Yasir mengatakan kepemimpinan Ahmad Subakir sebagai Ketua STAIN sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Selain otoriter dan arogan, dia juga ditengarai terlibat sejumlah skandal keuangan.
Di antaranya adalah dia diduga terlibat manipulasi pembangunan gedung Tarbaiyah, penyalahgunaan beasiswa, penggelapan tanah pertanian kampus, hingga pemerasan kepada calon pegawai negeri sipil. Selama menjabat sebagai Ketua STAIN, Ahmad Subakir juga telah menerbitkan ijazah Akta IV bagi calon guru kepada mahasiswa di luar STAIN. "Jual beli ijazah ini tentu untuk mencari keuntungan pribadi," kata Yasir.
Demikian pula dengan dugaan pemerasan 18 calon pegawai negeri yang ditempatkan di kampus itu. Meski telah mulai bekerja sejak bulan Juni 2005, Surat Keputusan dinas mereka baru diterbitkan oleh Subakir pada bulan Januari 2006. Ketika menerima rapelan gaji, para CPNS itu diduga diminta membagi upah itu dengan Subakir.
Aksi itu sempat memanas ketika Kepala Sub Bagian Akademik Iman Yanuar tiba-tiba naik ke atas panggung dan menyatakan mengundurkan diri. Dia mengaku tak bisa lagi menuruti instruksi Subakir untuk menandatangani laporan yang tidak sesuai. "Hari ini saya nyatakan mundur dari kampus STAIN daripada menanggung dosa," katanya yang disambut teriakan mahasiswa.
Emosi mahasiswa juga meningkat ketika keinginan mereka untuk bertemu Subakir tak ditanggapi. Mereka langsung menyegel kantor rektorat dengan spanduk di kedua pintunya. Akibatnya sejumlah mahasiswa maupun staf yang berada di dalam tak bisa keluar.
Aksi ini berakhir setelah seluruh mahasiswa STAIN keluar dari kelas. Mereka sepakat melakukan mogok belajar hingga Ahmad Subakir meletakkan jabatan. Saat ini kondisi kampus dalam keadaan lengang dan hanya dijaga petugas satpam dan Kepolisian Resor Kediri Kota.
Ahmad Subakir yang keluar menemui wartawan usai unjuk rasa membantah semua tuduhan itu. Dia berjanji akan mengevaluasi tudingan-tudingan itu dan melakukan perbaikan manajemen kampus. "Tapi saya tidak akan mundur meski diancam-ancam," katanya.
HARI TRI WASONO