Tak jarang lubang menyebabkan kemacetan hingga satu kilometer. Setiap harinya ratusan truk trailer, bus beraneka ukuran, mobil dan motor selalu berebut akses jalan ini. Batu-batu besar sempat dipasang untuk mengurangi dampak lubang, tetapi tetap tak banyak membantu.
"Saya sering terpaksa cari alternatif jalan lain yang tidak tergenang dan tidak banyak lubang," kata Endang, 32 tahun, warga Pademangan, salah satu pengemudi motor yang sedang melintas, Senin (28/3).
Berdasarkan pengamatan Tempo, hujan dan air pasang tinggi (rob) menciptakan lubang-lubang tersebut. Desember lalu, diameter lubang tidak sebesar sekarang. Drainase yang tak mampu mengalirkan air ke saluran-saluran yang lebih besar menjadi salah satu penyebabnya. Struktur tanah terminal yang rendah juga memperparah genangan.
Pada Kamis (24/3) lalu, misalnya, hujan deras sepanjang siang dan sore hari menciptakan genangan setinggi 30 hingga 50 sentimeter di sekitar terminal. Akibatnya para penumpang kesulitan saat ingin naik dan menuruni bus di terminal.
Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Air Jakarta Utara Rifiq Abdullah membenarkan genangan sering terjadi karena drainase yang buruk. Saluran di area tersebut terbagi menjadi dua, sisi selatan masuk ke kali Tirem dan sisi utara masuk ke area Waduk Sunter Utara. Tetapi saluran tersebut satu paket dengan jalan nasional yang merupakan tanggung jawab Pemerintah Pusat (Kementerian Pekerjaan Umum). "Saluran dan jalannya kewenangan nasional," kata Rifiq.
Untuk menutup lubang, Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan Jakarta Utara Maman Suparman akan menimbun lubang dan kawasan yang rusak dengan batu koral berukuran lima sampai tujuh sentimeter. Perbaikan ini hanya bersifat sementara sebelum diperbaiki Direktorat Jenderal Bina Marga dalam beberapa bulan ini. "Sudah dikoordinasikan dengan Balai Besar Penanganan Jalan Raya," kata Maman.
Menurut Maman, jalan rusak di kawasan ini mencapai lebih dari 100 meter persegi. Proses perbaikan seharusnya dimulai hari ini. Tetapi pantauan Tempo hingga sore ini belum juga dilaksanakan.
Selain itu, Suku Dinas Pekerjaan Umum Air Jakarta Utara juga akan mengeruk saluran sekitar terminal untuk penanganan darurat mencegah genangan. Pengerukan akan dikerjakan tahun ini. "Karena banyak keluhan masyarakat," kata Rifiq.
Sebelumnya Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto pernah menyatakan peninggian dan betonisasi di Jalan RE Martadinata dilakukan mulai Maret. Dimulai dari daerah sekitar stasiun Ancol yang pernah nyaris ambles. Saat ini di kawasan tersebut, memang sudah mulai pengerjaan.
ARYANI KRISTANTI