Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sumur Minyak Libya Aman, Harga Minyak Surut

image-gnews
AP/Sue Ogrocki
AP/Sue Ogrocki
Iklan
TEMPO Interaktif, Sydney—Harga komoditas minyak di pasar Asia Senin (28/3) mulai turun setelah pasukan anti pemerintah Libya kembali menguasai kota penghasil minyak Brega dan Ras Lanuf.

Keberhasilan pihak penentang Moamar Ghadafi merebut Brega dan Ras Lanur mampu meyakinkan pasar bahwa infrastruktur minyak penting Libya sebagian besar masih utuh. Dan ekspor minyak Libya kemungkinan dapat lebih cepat pulih bila rezim Ghadafi tumbang.

Harga minyak mentah jenis sweet crude untuk kontrak bulan Mei dipasar Asia perdagangkan pada level US$ 104,84 per barel, atau turun US$ 0,56 (0,53 persen) dari penutupan Jumat lalu. Sedangkan untuk jenis Brent juga turun US$ 0,69 (0,6 persen) menjadi US$ 114,9 per barel.

“Kami memperkirakan harga minyak masih akan konsolidasi dikisaran US$ 102 – US$ 107 per barel sebelum melanjutkan penguatan lebih lanjut,” ujar Jim Ritterbusch, kepala penasehat perdagangan di Ritterbusch & Associates.
Meskipun pasar terus memonitor kerusuhan di Bahrain, Yaman dan Suriah, namun kekhawatiran terhadap minyak terlihat lebih stabil. Pasukan penguasai Bahrain yang menembaki para demonstrans para hari Sabtu kemarin.

Ritterbusch juga menambahkan, menguatnya indeks Dow Jones industri selama enam hari dalam tujuh hari terakhir mengindikasikan bahwa kenaikan harga minyak belum menjadi penghalang bagi kegiatan ekonomi. Hal ini bukan berarti bahwa pemulihan ekonomi tidak akan akan terpengaruh oleh kenaikan harga minyak.

“Jika minyak gagal melanjutkan kenaikan, namun tetap berada di level tinggi seperti saat ini sudah cukup bisa membuktikan penurunan pertumbuhan ekonomi dinegara – negara barat,” ujar Frederic Neuman, wakil kepala rset ekonomi di HSBC. Lonjakan harga minyak masih akan dianggap sebagai penghambat pemulihan ekonomi, dan mendorong bank – bank sentral harus mengatur kebijakan moneternya.

“Menguatya dolar terhadap euro juga menjadi faktor penurunan harga minyak. Estimasi membaiknya data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan komentar pejabat bank sentral Philadelphia, Charles Plosser bahwa kebijakan moneter harus segera dinormalisasi dalam waktu yang tidak terlalu lama memberikan sentimen positif bagi dolar AS,” paparnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah menguat cukup tajam hingga ke level US$ 1,42 karena ekspektasi akan segera menaikkan suku bunga, mata uang uni Eropa jatuh ke US$ 1,4 karena terbebani kekhawatiran krisis utang Portugal.

Euro siang ini ditransaksikan dilevel US$ 1,4070, atau turun 0,0019 (0,13 persen). Dengan menguatnya dolar membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya sehingga menurunkan permintaan.

Indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya sore ini menguat 0,076 poin (0,1 persen) ke level 76,293.

MARKETWATCH/VIVA B. KUSNANDAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.


Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?


Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?


Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Petugas mengganti papan harga SPBU jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu 3 September 2022. Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter serta Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?


Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.


Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

27 Mei 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB. Bagaimana rinciannya dan apa penyebab kenaikannya?


Pasokan Bahan Bakar Amerika Serikat Turun, Harga Minyak Mentah Menguat

25 Mei 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Pasokan Bahan Bakar Amerika Serikat Turun, Harga Minyak Mentah Menguat

Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan.


Harga Minyak Dunia Naik jadi USD 85,61 Didorong oleh 3 Faktor Utama

12 April 2023

Ilustrasi kilang minyak. REUTERS
Harga Minyak Dunia Naik jadi USD 85,61 Didorong oleh 3 Faktor Utama

Harga minyak dunia naik pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi, 12 April 2023. Apa saja tiga faktor utama yang mendorong kenaikan harga tersebut


Pemerintah Sebut Harga Pertalite Bisa Diturunkan, Apa Syaratnya?

10 April 2023

Antrian kendaraan mengisi BBM di sebuah SPBU di Jakarta, Jumat 16 September 2022. Efek naiknya BBM ini memang sangat terasa. Disamping harga yang semakin tinggi, antrian di SPBU juga semakin mengular. Antrian diduga karena harga BBM eceran sudah tidak bisa bersahabat dan tidak semua pom mini menjual pertalite. TEMPO/Subekti.
Pemerintah Sebut Harga Pertalite Bisa Diturunkan, Apa Syaratnya?

Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan ada peluang penurunan harga bahan bakar minyak atau BBM subsidi jenis Pertalite


Permintaan Meroket, Harga Minyak Dunia Diprediksi Menguat Senin Besok

2 April 2023

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Permintaan Meroket, Harga Minyak Dunia Diprediksi Menguat Senin Besok

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi harga minyak dunia menguat di rentang 72,39 hingga 77,65 per dolar AS per barel dalam perdagangan besok Senin, 3 April 2023.