Kendaraan yang hancur usai di hantam gelombang tsunami dan gempa bumi di Hitachinaka, prefecture Ibaraki, Jepang. AP/The Yomiuri Shimbun, Atsushi Taketazu
“Hingga 24 Maret lalu, potensi produksi yang hilang sekitar 320 ribu, dan pabrikan di Amerika Utara akan terpengaruh saat pasokan komponen mulai habis pada awal April,” tutur Michael Robinet, wakil direktur lembaga riset HIS Automotive, akhir pekan lalu dalam automotivenews.com.
Akhir pekan lalu, Toyota mengaku kehilangan produksi 140 ribu unit mobil, Honda Motor Company 46.600 unit mobil dan pikap serta 5.000 unit sepeda motor. Adapun Mitsubishi Motors Corporation produksinya menyusut 15 ribu unit.
Mazda Motor Corporation setali tiga uang. Produksi pabrikan ini berkurang 31 ribu unit pada hari tersebut. Bahkan, pabrikan itu menghimbau dealer di Amerika Serikat untuk menghentikan sementara pemesanan mobil Mazda yang diproduksi di Jepang, karena seretnya pasokan komponen dari perusahaan rekanan.
Juru bicara Mazda Motor, Tim Gilman mengatakan Mazda Motor telah menghentikan produksi model anyar merek itu di pabrik Hiroshima dan Hofu. Beberapa model yang diproduksi di pabrik tersebut antara lain Mazda 2, Mazda 3, Mazda RX-8, Nazsa MX-5, Mazda CX-7, dan Mazda CX-9.
Reuters melaporkan pabrik pembuat pigmen kilau cat di Jepang yaitu Onahama tutup sesaat setelah gempa melanda 11 Maret lalu. Akibatnya, sejumlah produsen mobil mengalami kesulitan mendapatkan xirallic – zat pembuat kilau cat – campuran cat tersebut.
Mereka membatasi pesanan pada kendaraan dalam nuansa tertentu warna hitam, merah dan lainnya. Maklum, pabrik yang berlokasi di dekat reaktor nuklir Fukushima-Daiichi di Jepang itu merupakan satu-satunya produsen xirallic di dunia.
ARIF ARIANTO