"Forecast kami, deflasi 0,1 persen. Kalau year on year 6,9 persen," ujar Eric saat memberi paparan di Crown Hotel, Selasa (29/3). Alasannya, terang Eric, karena beberapa daerah sudah memasuki masa panen. Kemudian, ihwal kebijakan bea impor pemerintah yang dinilai juga berpengaruh positif. Dan penguatan Rupiah yang membentuk inflasi impor.
Bahkan, Eric memprediksi, jika pemerintah tidak memberlakukan kenaikan bahan bakar minyak dan tidak melakukan pembatasan BBM, dan harga minyak maksimal US$ 105 per barel akhir tahun, maka inflasi year on year akan bisa turun stabil di level 6-6,5 persen.
Sementara itu, inflasi inti diperkirakan akan naik dari level 4,36 persen. Tapi tidak akan melampaui 4,5 persen. Selain itu Eric juga memprediksi, puncak inflasi akan terjadi pada kuartal kedia. Atau mendekati bulan Mei dan Juni.
FEBRIANA FIRDAUS