TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Peragi) Minarto mengatakan angka konsumsi pangan penduduk Indonesia masih belum berimbang. "Jenis pangannya sudah cukup, tapi jumlah yang dikonsumsi belum berimbang, misal antara konsumsi hewani dan karbohidrat," ujarnya dalam sminar nasional Memilih Prioritas Program Gizi di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (30/3).
Menurut dia, ketidakseimbangan tersebut terlihat dari jumlah konsumsi pangan. Berdasarkan data terakhir tahun 2010 oleh Peragi terungkap bahwa masyarakat Indonesia memiliki angka konsumsi pakan hewani terbesar sebanyak 60 persen. "Sementara jumlah pangan yang kita miliki itu berlebih di beras dan minyak," kata Minarto.
Terlebih lagi, lanjutnya, proporsi pengeluaran terbanyak di kalangan masyarakat untuk tembakau dan alkohol. Menurut dia, hal itu berakibat pada belum membaiknya kondisi gizi masyarakat Indonesia yang memiliki kaitan erat dengan tingkat kesehatan masyarakat.
Ditemui di acara yang sama, Ketua Kaukus Kesehatan DPR RI Subagyo Partodiharjo menyatakan perlu kajian khusus dan serius soal pembangunan gizi kesehatan masyarakat. Sebab, kata dia, manusia tidak hanya menjadi obyek pembangunan tapi juga
subyek. "Kegiatan aksi masyarakat yang sadar gizi juga perlu kembali ditingkatkan," kata Subagyo.
RIRIN AGUSTIA