TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para menteri tetap memprioritaskan tugasnya dan tidak terpengaruh dengan dinamka politik yang terjadi saat ini. Ia mengingatkan hal itu agar program pemerintah dapat tercapai tepat sasaran dan tepat waktu.
“Boleh saja politik dinamis, tapi semua pekerjaan bisa dilakukan dan sasaran bisa kita capai,” kata Presiden saat membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Kamis 31 Maret 2011.
Menurut Yudhoyono, kehidupan demokrasi Indonesia akan mengalami perkembangan dan dinamika, dan itu suatu kewajaran. Dia juga mengingatkan agar semua pihak bisa menjaga etika, memahami kepentingan bangsa, dan tidak mengorbankan kepentingan yang lebih besar.
Ia memahami jajaran pemerintah telah bekerja dan berupaya menyelesaikan masalah. Menurut Yudhoyono, ia sering bertemu menteri-menteri teknis untuk mendapatkan laporan apa yang telah dilakukan, sehingga bisa bertindak cepat jika ada hambatan.
Presiden tidak secara tegas menyebut dinamika politik apa yang dimaksud. Namun saat ini, dinamika politik dalam negeri yang sedang hangat adalah polemik kepemimpinan Nurdin Halid di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yang belakangan berbuntut pada perseteruan antara Nurdin Halid cs dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.
Seperti diketahui, Nurdin Halid berasal dari Partai Golkar. Adapun Andi dari Partai Demokrat. Selain kisruh soal PSSI, masalah koalisi partai pendukung pemerintahan hingga kini belum jelas penyelesaiannya.
Dalam kesempatan itu Presiden juga mengingatkan para menterinya untuk bisa memanfaatkan situasi. Pada pekan ini, kata Presiden, sejumlah pejabat tinggi negara tetangga berkunjung ke Indonesia. Ia berharap para menteri bisa memanfaatkan kunjungan para pejabat itu untuk membuka peluang kerjasama kedua negara. "Indonesia memiliki potensi dan opportunity (kesempatan)," kata dia.
EKO ARI WIBOWO