Berdasarkan data, pendapatan usaha perusahaan pada 2010 sebesar Rp 68,63 triliun, atau naik tipis dibandingkan pada 2009 yang sebesar Rp 67,67 triliun. Kenaikan tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan seluler, data, internet, dan jasa teknologi informatika, dan jasa telekomunikasi lainnya. Sementara, pendapatan dari telepon kabel, interkoneksi, dan jaringan justru mengalami penurunan.
“Kalau seluler pelanggannya naik sekitar 15 persen. Tapi karena tarifnya turun, pendapatannya naik tipis. Sementara, pelanggan telepon kabel turun sekitar 8 persen,” kata Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah di kantor kementerian BUMN.
Jumlah aset perusahaan, yang terdiri dari aset lancar dan aset tidak lancar, mengalami peningkatan. Pada 2010, aset lancar perusahaan sebesar Rp 18,73 triliun, atau naik dibandingkan pada 2009 yang sebesar Rp 16,18 triliun.
Sementara, aset tidak lancar perusahaan menurun menjadi Rp 81 triliun. Pada 2009 aset tak lancar perseroan tercatat Rp 81,628 triliun. Sehingga, total aset perusahaan pada 2010 sebesar Rp 99,76 triliun.
Total kewajiban perusahaan pada 2010 sebesar Rp 43,3 triliun, atau turun dibandingkan pada 2009 yang sebesar Rp 48,2 triliun. Sementara, total ekuitas pada 2010 sebesar Rp 44,4 triliun, naik dari sebelumnya Rp 38,6 triliun.
EVANA DEWI